Sisa stok NIK 2019 hanya sedikit, pabrikan ini tidak banyak berikan promo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan rahasia umum apabila beragam merek gencar memberikan promo penawaran menarik guna menghabiskan stok mobil tahun sebelumnya di awal tahun yang baru. Hal ini merupakan pola yang kerap terjadi di setiap tahun.

Toyota misalnya, diketahui melangsungkan festival bertajuk ‘FUNFEST’ guna menghabiskan stok kendaraan dengan Nomor Induk Kendaraan (NIK) tahun 2019. Sebelumnya, Toyota menawarkan beragam penawaran menarik seperti misalnya special installment, special rate, trade in program, dan sebagainya.

Baca Juga: Gencar habiskan stok, Toyota Astra Motor (TAM) tetap agresif di pasaran


Meski begitu, beberapa merek agaknya tidak begitu ngoyo dalam memasarkan stok kendaraan NIK 2019 yang tersisa. Marketing & CR Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan pihaknya tidak banyak memberikan banyak promo untuk menghabiskan stok Daihatsu dengan NIK 2019.

Alasannya, jumlah stok kendaraan Daihatsu NIK 2019 sudah banyak terjual pada periode penjualan Desember 2019 lalu. “Karena jumlahnya tidak banyak, maka program penjualannya hanyalah perbedaan diskon antara NIK 2019 dengan NIK 2020, itu saja,” kata Hendrayadi kepada Kontan.co.id (13/01).

Lebih lanjut, Hendrayadi menambahkan bahwa tingginya penjualan ritel (dari diler ke konsumen) pada Desember 2019 lalu tergambar dari besarnya selisih antara penjualan ritel dengan penjualan wholesale (penjualan dari pabrik  ke diler).

Baca Juga: Dengan Rp 100 jutaan bisa dapat Jazz hingga Innova, ini daftar mobil bekasnya

Menurut keterangan Hendrayadi, penjualan ritel Daihatsu di bulan Desember 2019 tercatat sebanyak 18.157 unit. Sementara itu, penjualan wholesale Daihatsu pada bulan yang sama hanya tercatat sebanyak 10.855 unit saja.

Hal yang serupa juga dijumpai pada merek Honda.  Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy mengatakan pihaknya hanya melanjutkan program penjualan di bulan Desember 2019 lalu.

“Karena NIK 2020 lebih mahal dari NIK 2019 dan jumlahnya tidak banyak, kami tidak ada promo spesial untuk NIK lama,” kata Yusak kepada Kontan.co.id (13/01).

Adapun kenaikan harga yang dimaksud adalah sekitar 1%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan Bea Balik Nama (BBN) 2020 serta kenaikan biaya operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .