Sisihkan CKPN, Bank MNC rela telan rugi bersih



JAKARTA. Hingga akhir paruh pertama 2017, PT Bank MNC Internasional Tbk masih mencatatkan kerugian. Merujuk pada laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2017, total kerugian mencapai Rp 51,42 miliar. Jumlah tersebut menurun drastis, pasalnya pada akhir semester I 2016 Bank MNC masih berhasil membukukan laba mencapai Rp 6,63 miliar. Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomo mengatakan penurunan laba tersebut merupakan imbas dari pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang mencapai Rp 87,16 miliar. "Pembentukan CKPN ini untuk menghapus peninggalan-peninggalan kredit macet di masa lalu," ujar Benny kepada KONTAN, Senin (31/7) lalu. Jika dirinci, secara keseluruhan beban operasional non bunga Bank MNC memang mengalami kenaikan 54,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 355,92 miliar. Benny menilai kenaikan tersebut didorong oleh langkah perseroan menggenjot ekspansi kartu kredit. Lihat saja, dalam enam bulan pertama, kartu kredit meningkat menjadi sebanyak 25.000 kartu dengan biaya akuisisi per kartu mencapai Rp 1 juta. Selain laba, penyaluran kredit perseroan sampai kuartal II 2017 ikut mengalami penurunan menjadi Rp 7,57 triliun. Jumlah tersebut menurun tipis 1,05% dari capaian periode tahun sebelumnya Rp 7,65 miliar. Kendati masih merugi, Bank MNC masih membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 202,54 miliar atau naik 19,8% secara yoy. "Secara operasional kinerja bank MNC masih baik," tuturnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina