KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (
JSMR) melalui Divisi Regionalnya Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT) akan menyiapkan sistem buka tutup untuk kendaraan yang melintas sebagai antisipasi terjadinya Kepadatan lalu lintas kendaraan di Ruas jalan tol Jagorawi saat Natal dan Tahun Baru. Sistem ini dilakukan untuk optimalisasi kapasitas gerbang tol utama dan gerbang tol yang berpotensi terjadi kepadatan, seperti gerbang tol Kalihurip Utama, Cileunyi, Ciawi 1 dan 2, Sentul Selatan, Cengkareng, Kapuk, Halim, hingga gerbang tol Cikunir Selain itu, juga dilakukan fungsionalisasi akses tol Darang dan KM 99 Cipularang, bukaan akses darurat KM 148 Padaleunyi serta fungsionalisasi gerbang tol Kutanegara Jakarta-Cikampek II Selatan. Hal ini diharapkan agar tidak terjadi kepadatan di gerbang tol akibat kapasitas gerbang tol yang meningkat, sehingga nantinya pengguna jalan tidak perlu terjebak oleh antrean di gerbang tol.
Baca Juga: Lalu Lintas di Jalan Tol Luar Pulau Jawa Mengalami Peningkatan Signifikan H-4 Natal Selain itu, JMT mengaku telah melakukan persiapan layanan operasional dengan fokus pada layanan transaksi, lalu lintas, konstruksi, dan
rest area dengan berbagai fasilitas untuk mendukung lancarnya perjalanan masyarakat selama Nataru. Terkait dengan penggunaan
rest area, Kepala Divisi JMT, Widyatmiko Nursejati menghimbau masyarakat untuk membatasi waktu berada di rest area yang tersedia sekitar 30 menit hingga maksimal 1 jam. Hal ini dilakukan mengingat tahun sebelum pandemi, selalu terjadi kepadatan di
rest area yang kemudian dapat menimbulkan kemacetan. Lebih lanjut Widyatmiko juga menghimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan jika berada di tempat umum. “Untuk
rest area dibatasi, diimbau maksimal 30 menit sampai 1 jam. Jadi dapat bergantian dengan pengguna jalan lain. Terutama untuk layanan-layanan yang perlu waktu cepat seperti toilet dan lain-lain," kata Widyatmiko di sela kegiatan media visit JMT (22/12). Selain di ruas jalan tol Jagorawi, kepadatan juga diperkirakan terjadi di ruas Tol Dalam Kota (Cawang – Tomang – Pluit), Ruas Jakarta-Tangerang, dan Ruas Prof. DR. Ir. Soedijatmo.
Baca Juga: Ini Upaya Jasa Marga (JSMR) Menjaga Kenyamanan Perjalanan Saat Nataru Pgs. General Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad Aprimon, menyampaikan kepadatan diperkirakan terjadi pada sore hari dan/atau malam hari. “Proyeksi kepadatan akan terjadi pada tanggal 23 Desember 2022 pada jalur arah Bandara, Tangerang dan jalur arah Cawang karena pengguna jalan yang menuju ke arah Timur,” ujar Aprimon. Untuk memastikan kelancaran dan mengurangi antrean, JMT nantinya akan melakukan upaya seperti penggunaan
mobile reader dengan mengerahkan unit armada yang ada untuk menghindari terjadinya kemacetan. “Pada aspek keselamatan, kami telah melakukan pengecatan marka jalan tol, pemeliharaan rambu lalu lintas dan pemeliharaan pagar rumija tol. Sedangkan untuk aspek kenyamanan telah dilakukan pekerjaan pemeliharaan periodik dan perkerasan, pemeliharaan kebersihan saluran dan tanaman,” ujarnya. Jasa Marga Metropolitan Tollroad
Regional Division Head, Widyatmiko Nursejati mengatakan hal itu agar tidak terjadi penumpukan selama periode Nataru. "Untuk
rest area dibatasi, diimbau maksimal 30 menit sampai 1 jam. Jadi dapat bergantian dengan pengguna jalan lain. Terutama untuk layanan-layanan yang perlu waktu cepat seperti toilet dan lain-lain," kata Widyatmiko saat ditemui di Kantor Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis (22/12).
Baca Juga: Ruas Tol Cigombong-Cibadak Difungsikan Terbatas Mulai Jumat (23/12) Untuk mengatasi kepadatan di
rest area, pihaknya akan menyiagakan tim buka tutup, hal itu akan dilakukan untuk mitigasi penumpukan antrean di rest area. Mengingat akan ada lonjakan pengguna jalan di
rest area selama Nataru, Widyatmiko mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan berjaga jarak. Selain mempersiapkan
rest area, Jasa Marga juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung lancarnya mobilitas masyarakat selama Nataru ini. "Sehingga diharapkan tidak ada lagi kepadatan di gerbang tol dan kapasitas gerbang tol meningkat, jadi pengguna jalan tidak terjebak oleh antrean di gerbang tol," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .