Sistem Digitalisasi Pembangkit PLN Indonesia Power Dilirik Perusahaan Thailand



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sistem digitalisasi pembangkit PLN Indonesia Power (PLN IP), Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) menarik perhatian perusahaan Thailand, Banpu Public Company Limited.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa REOC telah menarik perhatian dunia karena terbukti andal dan efisien dalam memantau lebih dari 20 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter.

"REOC adalah bukti keberhasilan PLN Indonesia Power dalam mengelola digitalisasi pembangkit," kata Edwin dalam siaran pers, Senin (15/7).


Edwin menjelaskan bahwa REOC kini menjadi objek studi banding oleh Banpu Public Company Limited, perusahaan energi asal Thailand. Perwakilan dari Banpu langsung mengunjungi kantor Pusat PLN IP untuk melihat langsung kinerja sistem tersebut.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Berencana Kembangkan Pembangkit Listrik Hidrogen

"Ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan inovasi teknologi pengelolaan pembangkit listrik berbasis industri 4.0 REOC kepada dunia," jelas Edwin.

Lebih lanjut, Edwin mengungkapkan bahwa REOC merupakan teknologi yang dikembangkan secara internal oleh para insinyur terbaik PLN Indonesia Power sebagai bagian dari inisiatif digitalisasi, inovasi, dan efisiensi pembangkit.

"REOC adalah bentuk nyata dari komitmen kami terhadap inovasi teknologi dan keunggulan operasional di industri energi," tambah Edwin.

Anuttara Tonwong, Office Manager, Office of Chief Operating Officer (COO) BANPU, yang merupakan salah satu perwakilan delegasi, mengapresiasi teknologi digitalisasi pembangkit yang diterapkan oleh PLN IP.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Cetak Laba Bersih Rp 8,19 Triliun pada 2023

"Transformasi digital pembangkit yang diterapkan oleh PLN IP sungguh luar biasa. Dengan menggunakan AI, REOC memberikan dampak signifikan dalam hal efisiensi, produktivitas, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun AI adalah alat bantu yang kuat, manusia tetap tidak dapat digantikan. Sebaliknya, mereka yang dapat mengoperasikan AI akan menjadi sangat berharga," ungkap Anuttara.

Sebelumnya, PLN Indonesia Power telah berhasil menyelesaikan proyek pelatihan dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkait PI System dan Asset Framework (REOC). 

Pelatihan dan implementasi Sistem Pemantauan Keandalan ini merupakan bagian dari produk Beyond kWh yang dikelola oleh PLN Indonesia Power untuk membantu pengelolaan aset di perusahaan atau lembaga lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .