JAKARTA. Tahun depan, lalu lintas barang dan jasa antara sepuluh negara ASEAN bakal semakin ramai seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bagi industri perbankan, pasar bebas ASEAN mulai berlaku pada tahun 2020. Namun, perbankan berpotensi mendapatkan berkah dari marak dari maraknya lalu lintas perdagangan. Hal ini terkait rencana Bank Indonesia (BI) yang tengah memfinalisasi sistem dan infrastruktur sistem pembayaran cepat untuk valuta asing atawa real time gross settlement (RTGS) multi currency. "Sistem RTGS multicurrency sudah siap online ketika perbankan mulai membutuhkan itu," ujar Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, Senin (1/9). Kendati sudah siap dioperasionalkan, hingga kini belum ada bank yang mengimplementasikan RTGS multicurrency. Sebab, perbankan masih memanfaatkan bank koresponden ketika melakukan transfer dalam bentuk valuta asing.
Sistem RTGS multicurrency siap meluncur
JAKARTA. Tahun depan, lalu lintas barang dan jasa antara sepuluh negara ASEAN bakal semakin ramai seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bagi industri perbankan, pasar bebas ASEAN mulai berlaku pada tahun 2020. Namun, perbankan berpotensi mendapatkan berkah dari marak dari maraknya lalu lintas perdagangan. Hal ini terkait rencana Bank Indonesia (BI) yang tengah memfinalisasi sistem dan infrastruktur sistem pembayaran cepat untuk valuta asing atawa real time gross settlement (RTGS) multi currency. "Sistem RTGS multicurrency sudah siap online ketika perbankan mulai membutuhkan itu," ujar Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, Senin (1/9). Kendati sudah siap dioperasionalkan, hingga kini belum ada bank yang mengimplementasikan RTGS multicurrency. Sebab, perbankan masih memanfaatkan bank koresponden ketika melakukan transfer dalam bentuk valuta asing.