JAKARTA. Pemerintah mulai memperkuat koordinasi kelembagaan dan menyempurnakan hubungan antarwilayah alias domestic connectivity untuk mendukung enam koridor ekonomi. Tujuannya agar keenam koridor ekonomi tersebut mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menjelaskan, keenam koridor tersebut adalah Sumatra Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat, serta Papua. "Tahun ini, kami hendak mensinkronkan kebijakan sistem transportasi nasional dan sistem logistik nasional lewat domestic connectivity," ujar Armida, akhir pekan lalu. Saat ini, Armida bilang, kementeriannya tengah membahas rencana tersebut bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan. Optimalisasi dan efektifitas enam koridor terutama berkaitan dengan arus distribusi dan transportasi orang, barang, dan jasa. Maklum, agar ekonomi tumbuh, kendala dalam pendistribusian harus dihilangkan.
Sistem transportasi dan logistik untuk enam koridor
JAKARTA. Pemerintah mulai memperkuat koordinasi kelembagaan dan menyempurnakan hubungan antarwilayah alias domestic connectivity untuk mendukung enam koridor ekonomi. Tujuannya agar keenam koridor ekonomi tersebut mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menjelaskan, keenam koridor tersebut adalah Sumatra Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat, serta Papua. "Tahun ini, kami hendak mensinkronkan kebijakan sistem transportasi nasional dan sistem logistik nasional lewat domestic connectivity," ujar Armida, akhir pekan lalu. Saat ini, Armida bilang, kementeriannya tengah membahas rencana tersebut bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan. Optimalisasi dan efektifitas enam koridor terutama berkaitan dengan arus distribusi dan transportasi orang, barang, dan jasa. Maklum, agar ekonomi tumbuh, kendala dalam pendistribusian harus dihilangkan.