KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya situasi keamanan di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara akibat demo besar-besaran anti-rasis tidak mempengaruhi minat investor menjalankan aksi korporasi di lantai bursa. Sepanjang pekaan lalu, perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau
initial public offering (IPO) di bursa global berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 7,3 miliar. Merujuk data Bloomberg, Hasil pengumpulan dana IPO di pada pekan lalu merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini.
Dari tiga perusahaan yang melakukan IPO global pada Jumat (5/6), dua diantaranya berkaitan dengan China dan listing di bursa AS. Keduanya berhasil meraup dana segara melampaui target awal perusahaan dan sahamnya langsung melesat di hari pertama melantai di bursa. Baca juga:
Face shield mencegah penularan corona, ini panduan membuat face shield plastik mika Perusahaan pertama adalah Legend Biotech Corp. Ini merupakan anak usaha Genscript Biotech Corp yang terdaftar di Bursa Hong Kong. Sahamnya melejit 74% saat pencatatan perdana setelah berhasil mengumpulkan dana US$ 424 juta. Pada perdagangan hari pertama, sahamnya ditutup naik 61% jadi US$ 37 di New York Trading. Kedua adalah Shift4 Payments Inc yakni perusahaan perangkat lunak yang mendukung pembayaran dan transfer uang. Perusahaan ini melakukan IPO dengan harga US$ 23 dan berhasil meraup dana segara sebesar US$ 345 juta. Sahamnya melonjak 46% menjadi US$ 33,54 membuat kapitalisasi pasar perusahaan yang berbasisi di Allentown, Pennsylvania ini US$ 1,4 miliar. Ketiga, perusahaan e-commerce Cina, Dada Nexus Ltd. Perusahaan ini menawarkan 20 juta lembar saham, naik dari rencana awal 16 juta saham, dengan harga US$ 16 per lembar sehingga berhasil meraup dana US$ 320 juta. Saat bel pembukaan, harga saham Dada Nexus melompat 16%. IPO ketiga perusahaan menyusul kesuksesaa ZoomInfo Technologies Inc yang melantai di bursa saham AS pada Kamis dengan meraup dana US$ 935 juta dimana harga sahamnya dalam waktu singkat melesat dua kali lipat setelah bel pembukaan bursa. Saham perusahaan naik 62% pada hari pertama dan meningkat 14% lagi pada Jumat. Sedangkan pada hari Rabu, Warner Music Group Corp melakukan debut IPO senilai US$ 1,93 miliar dan harga sahamnya telah naik 20% sejak pencatatan perdana. Ini merupakan IPO terbesar di AS tahun 2020.
Warner Music tidak mengumumkan hasil penjualan sahamnya sampai berjam-jam sebelum sahamnya diperdagangkan untuk menghindari Blackout Tuesday. Di Hong Kong, NetEase Inc yakni perusahaan game terbesar kedua di China sukses mengumpulkan dana IPO sekitar HK$ 21 miliar atau US$ 2,7 miliar menurut sumber Bloomberg. Perusahaan yang saat ini suda listing di New York diperkirakan akan memulai perdagangan di Bursa Hong Kong pada 11 Juni. Sambutan hangat dari beberapa kesepakatan Cina menunjukkan investor mengabaikan ancaman pemerintahan Trump untuk membatasi akses ke modal oleh perusahaan-perusahaan negara Asia di AS. Hal ini juga dapat menandakan bahwa investor sedang melihat melewati pandemi coronavirus yang telah mengikis sebagian besar perekonomian dunia. .
Editor: Adi Wikanto