Situasi memanas, radar Rusia lacak 54 pesawat intai asing di dekat perbatasan



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Radar Rusia melacak 54 pesawat asing yang melakukan pengintaian di dekat perbatasan Rusia pada minggu ini, surat kabar Krasnaya Zvezda melaporkan Jumat (18/9), mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.

Perinciannya: 44 pesawat pengintai dan 10 drone asing terlibat dalam pengintaian di sepanjang perbatasan Rusia. Tetapi, tidak ada pelanggaran perbatasan yang terjadi, menurut Krasnaya Zvezda seperti dilansir kantor berita TASS.

Minggu ini, seiring peningkatan penerbangan pengintaian oleh pesawat asing, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pilot-pilot militer negeri beruang merah melakukan 313 pelatihan mendadak dari 62 pangkalan udara.


Pada Kamis (17/9), jet tempur Sukhoi-27 dari pertahanan udara Armada Baltik Rusia mencegat dua pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan Angkatan Udara Swedia di atas perairan internasional Laut Baltik, Pusat Komando Pertahanan Nasional mengungkapkan.

Baca Juga: AS tempatkan rudal di Asia, Rusia: Bisa bahayakan pencegah nuklir kami

Radar Rusia melihat dua target udara mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Baltik. Armada Baltik pun mengirim sebuah jet Sukhoi-27 untuk mengidentifikasi mereka dan mencegah pelanggaran perbatasan negara.

"Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai pesawat patroli Angkatan Laut AS P-8A Poseidon dan pesawat pengintai Swedia Gulstream, dan mengawal mereka di atas Laut Baltik," kata Pusat Komando Pertahanan Nasional.

Tetapi, Pusat Komando Pertahanan Nasional menambahkan, kedua pesawat tersebut tidak melanggar perbatasan Rusia. Setelah pesawat militer asing berbalik, jet tempur Rusia kembali ke pangkalan.

"Penerbangan Sukhoi-27 dilakukan dengan kepatuhan ketat terhadap aturan internasional penggunaan wilayah udara," kata Pusat Komando Pertahanan Nasional seperti dikutip TASS.

Sebelumnya, sebuah jet Sukhoi-27 mencegat pesawat P-8A Poseidon milik Angkatan Laut AS di atas Laut Baltik pada Selasa (15/9). Juga, tidak ada pelanggaran perbatasan negara.

Selanjutnya: Saat ketegangan Laut China Selatan mereda, giliran Laut Hitam memanas

Editor: S.S. Kurniawan