Situasi Suriah melambungkan harga emas



JAKARTA. Harga emas menguat setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan rudal terhadap rezim Bashar Al-Assad di Suriah. Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson menyatakan AS mengambil sejumlah langkah untuk melawan pemimpin Suriah lantaran menyerang warga sipil dengan gas kimia.

Mengutip Bloomberg, Jumat (7/4) harga emas kontrak pengiriman segera naik 1,4% ke level US$ 1.269,46 per ons troi atau tertinggi sejak November 2016 sebelum bertengger di US$ 1.263,79 pada pukul 14.49 waktu Singapura. Emas menunjukkan kenaikan di minggu keempat dan telah melonjak 10% sepanjang tahun ini.

Keputusan AS menandai pembalikan sikap Presiden Donald Trump yang selama kampanye menyalahkan pemimpin sebelumnya lantaran terlibat dalam konflik Timur Tengah. Serangan ke Suriah Jumat pagi ini ditargetkan di hanggar, pesawat dan tangki bahan bakar sebuah lapangan udara militer. Sekretaris Tillerson menyatakan langkah tersebut digunakan untuk memobilisasi koalisi untuk menurunkan Assad.


"Kami melihat dorongan pembelian aset aman, dimana emas tentu akan menjadi penerima manfaat utama," kata Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior Oanda Corp di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (7/4). Selama ketidakpastian situasi di Suriah berlangsung, harga emas akan terus mendapat dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto