Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina Menjelang Bulan Ketujuh



KONTAN.CO.ID - KIEV/MOSKOW. Sekitar dua pekan lagi perang antara Rusia dan Ukraina akan memasuki bulan ketujuh. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda perdamaian. Jual beli serangan justru semakin gencar di beberapa wilayah.

Beberapa pekan terakhir pasukan Ukraina semakin aktif di wilayah selatan. Mereka mulai maju ke wilayah utara dari Kharkiv sejauh 50 km. Kepala komandan pasukan Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan bahwa pasukannya juga menekan ke selatan dan timur di wilayah yang sama.

Dalam pernyataannya, Zaluzhnyi mengatakan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 3.000 km persegi bulan ini. 


Kondisi ini diprediksi akan membuat Rusia segera menarik pasukannya dari wilayah tersebut. Di sisi lain, pertempuran sepertinya akan terus berlanjut di sekitar kota Kupiansk dan Izium.

Pada hari Sabtu (11/9), kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memerintahkan pasukan untuk meninggalkan daerah sekitar kota Izium.

Dilansir dari Reuters, kelompok nasionalis Rusia telah mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera melakukan gebrakan demi memastikan kemenangan dalam perang. Militer Rusia disebut mulai kehilangan arah, terutama setelah mereka meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.

Baca Juga: Militer Ukraina Berhasil Mengambil Alih Beberapa Kota, Rusia Terkejut

Situasi Genting di Sekitar PLTN

Operasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia akhirnya dihentikan dengan alasan keamanan. Langkah ini diambil menyusul upaya  pemulihan saluran listrik cadangan untuk menghubungkan pembangkit tersebut dengan jaringan listrik Ukraina.

Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga telah mengkonfirmasi pemulihan jalur pasokan listrik dari PLTN tersebut. IAEA akan memastikan agar PLTN bisa mendapatkan daya untuk mendinginkan reaktornya.

Pertempuran di sekitar PLTN Zaporizhzhia sempat membuat khawatir Eropa karena menimbulkan risiko kebocoran nuklir. Kedua pihak sempat saling menyalahkan sebelum akhirnya lokasi tersebut disterilkan.

Baca Juga: Zelensky Akan Fokuskan Anggaran Negara Tahun Depan untuk Perang

Dinamika Diplomasi dan Perdagangan

Akhir pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk mematahkan semangat Ukraina dan Uni Eropa pada musim dingin nanti.

Dalam pernyataannya hari Sabtu malam, Zelensky kembali mempertanyakan eksistensi dan peran Uni Eropa dalam konflik ini.

Terkait jalur ekspor biji-bijian Ukraina yang mulai berjalan, Inggris mengatakan 30% ekspor telah dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Sebelumnya, Rusia menyebut bahwa hanya sebagian kecil dari biji-bijian tersebut benar-benar dikirim ke negara miskin.

Sementara itu, Menteri Transportasi Perancis mengumumkan akan segera menandatangani perjanjian dengan Rumania untuk membantu meningkatkan ekspor gandum Ukraina ke negara-negara berkembang termasuk ke Mediterania.