JAKARTA. Prospek bisnis daring alias e-commerce di Indonesia semakin terang benderang. Ini setelah pemerintah lewat Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIV mengeluarkan peta jalan transaksi perdagangan secara elektronik atau e-commerce belum lama ini. Dalam salah satu klasul tersebut tercantum sumber pendanaan bagi perusahaan di bidang tersebut lewat jalur menawarkan saham perdana di bursa atau initial public offering (IPO). Nah, Bursa Efek Indonesia (BEI) rupanya membuka pintu lebar-lebar bagi para pebisnis tersebut agar melantai di bursa, meski masih belum untung. Bagi PT Bhinneka Mentari Dimensi, pengelola situs belanja Bhinneka.com, pihaknya memang memiliki agenda bisa melantai di bursa, meski tidak untuk jangka pendek. "Soal IPO masih jauh, rencana kami adalah tahun 2020 nanti," kata Hendrik Tio, Chief Executive Officer Bhinneka Mentari Dimensi kepada KONTAN, Rabu (16/11).
Situs belanja mikir-mikir melantai di bursa
JAKARTA. Prospek bisnis daring alias e-commerce di Indonesia semakin terang benderang. Ini setelah pemerintah lewat Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIV mengeluarkan peta jalan transaksi perdagangan secara elektronik atau e-commerce belum lama ini. Dalam salah satu klasul tersebut tercantum sumber pendanaan bagi perusahaan di bidang tersebut lewat jalur menawarkan saham perdana di bursa atau initial public offering (IPO). Nah, Bursa Efek Indonesia (BEI) rupanya membuka pintu lebar-lebar bagi para pebisnis tersebut agar melantai di bursa, meski masih belum untung. Bagi PT Bhinneka Mentari Dimensi, pengelola situs belanja Bhinneka.com, pihaknya memang memiliki agenda bisa melantai di bursa, meski tidak untuk jangka pendek. "Soal IPO masih jauh, rencana kami adalah tahun 2020 nanti," kata Hendrik Tio, Chief Executive Officer Bhinneka Mentari Dimensi kepada KONTAN, Rabu (16/11).