JAKARTA. Pengusaha yang ingin beriklan melalui situs pemasaran properti harus bersiap-siap memperbesar anggaran. Soalnya, pengembang situs online pemasar properti bakal menaikkan tarif iklan mulai tahun depan. Tak tanggung-tanggung, kenaikan itu mencapai lebih dari dua kali lipat lebih dibandingkan tarif saat ini. Salah satunya PT Anugerah Gelindo, pemilik Propertykita.com, bakal memasang tarif iklan mulai Rp 1 juta-Rp 2 juta per tiga bulan mulai tahun depan. Besaran itu naik 2-4 kali lipat dari tahun ini sekitar Rp 500.000 per tiga bulan. "Tarif naik, karena lalu lintas (traffic) di situs kami semakin ramai," ujar Ricky Conrad, Presiden Direktur Propertykita.com, Rabu (21/12). Tingkat keramaian itu bukan hanya dari jumlah pengunjung, tapi juga dari sisi iklan dan produk yang dipasarkan. Gambarannya begini, awal tahun 2011 traffic di Propertykita.com sebatas 60.000 pengunjung per bulan. Kini traffic meningkat 4 kali lipat. Dari sisi produk, yang terdaftar pada awal tahun sekitar 3.000 item, kini sudah 80.000 produk.
Situs online pemasaran properti menaikkan tarif iklan
JAKARTA. Pengusaha yang ingin beriklan melalui situs pemasaran properti harus bersiap-siap memperbesar anggaran. Soalnya, pengembang situs online pemasar properti bakal menaikkan tarif iklan mulai tahun depan. Tak tanggung-tanggung, kenaikan itu mencapai lebih dari dua kali lipat lebih dibandingkan tarif saat ini. Salah satunya PT Anugerah Gelindo, pemilik Propertykita.com, bakal memasang tarif iklan mulai Rp 1 juta-Rp 2 juta per tiga bulan mulai tahun depan. Besaran itu naik 2-4 kali lipat dari tahun ini sekitar Rp 500.000 per tiga bulan. "Tarif naik, karena lalu lintas (traffic) di situs kami semakin ramai," ujar Ricky Conrad, Presiden Direktur Propertykita.com, Rabu (21/12). Tingkat keramaian itu bukan hanya dari jumlah pengunjung, tapi juga dari sisi iklan dan produk yang dipasarkan. Gambarannya begini, awal tahun 2011 traffic di Propertykita.com sebatas 60.000 pengunjung per bulan. Kini traffic meningkat 4 kali lipat. Dari sisi produk, yang terdaftar pada awal tahun sekitar 3.000 item, kini sudah 80.000 produk.