Siwani Makmur bakal ganti haluan bisnis



JAKARTA. Pascaberhenti beroperasi Juli 2015 silam, produsen kemasan PT Siwani Makmur Tbk kini menyusun rencana bisnis baru. Emiten berkode SIMA ini kemungkinan tidak akan melanjutkan lini bisnis utamanya, yakni produksi flexible packaging.

Sekadar mengingatkan, pada Juli 2015, pabrik SIMA yang berlokasi di Muara Baru, Penjaringan, terdampak banjir. Akibatnya, produksi berhenti total, karena 3 mesin cetak, 3 mesin laminasi dan 5 mesin potong rusak.

Direktur Independen PT Siwani Makmur Tbk, Ikman Maulana mengatakan, perusahaan akan merelokasi pabrik, dan menjadikannya sebagai bakal bisnis yang baru, yakni properti. "Saat ini kami tengah melakukan study, rencananya menggandeng developer seperti Ciputra," paparnya di sela paparan publik, Jakarta, Kamis (8/6).


Ia memperkirakan dana untuk relokasi tersebut kemungkinan butuh sekitar Rp 50 miliar.

Selain properti, SIMA tengah menjajaki bisnis tambang batubara di Kalimantan Tengah. "Kami berusaha menjajaki kontrak dengan perusahaan tambang, potensi tambangnya sekitar 20 juta ton batubara high calorie," ungkap Ikwan.

Namun, ia tidak merinci target realisasi semua rencana tersebut. Yang jelas, dalam waktu dekat, SIMA akan menggarap terlebih dahulu bisnis properti. Lalu, setelah itu menjajaki bisnis pertambangan.

Selama bisnis utama SIMA yakni produksi kemasan tidak berjalan, perusahaan menafkahi diri lewat kontrak service olahan limbah 3B oleh perusahaan asing bernama De Petroleum. Sampai tahun ini, kontrak masih berlanjut.

Hingga kuartal pertama 2017, SIMA memperoleh pendapatan senilai Rp 1,18 miliar. Sedangkan di kuartal satu tahun lalu perseroan tidak memperoleh pendapatan sepeser pun lantaran tidak beroperasi sama sekali.

Apakah SIMA masih berpotensi melanjutkan bisnis fleksible packaging? Ikwan hanya menyebut, setelah selesai relokasi pabrik, SIMA kemungkinan menggandeng mitra sejenis yang terkait produksi kemasan juga untuk melanjutkan lini usaha tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini