KONTAN.CO.ID - SEOUL. SK Group asal Korea Selatan tengah mempertimbangkan untuk menjual beberapa asetnya di Asia Tenggara dan menginvestasikan kembali ke bisnis lain di negara-negara di kawasan ini, termasuk Vietnam. Menurut laporan sebuah surat kabar Korea Selatan yang dikutip
Reuters, Senin (26/12), SK Group tengah mempertimbangkan penyesuaian portofolio. "Kami sedang mempertimbangkan beberapa penyesuaian aset sebagai bagian dari perubahan rutin pada portofolio kami dari waktu ke waktu, namun belum ada yang dikonfirmasi," kata seorang pejabat SK.
Baca Juga: SoftBank Group Diperkirakan Bakal Menghadapi Pelemahan Saham Teknologi "Bahkan jika beberapa aset disesuaikan, kami akan menggunakannya untuk berinvestasi kembali di area pertumbuhan lain di Vietnam," kata pejabat tersebut. Vietnam dan Korea Selatan awal bulan ini meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis komprehensif, yang sejauh ini telah dibangun Vietnam hanya dengan China, Rusia, dan India. Surat kabar Korea Selatan Korea Economic Daily mengutip sumber perbankan investasi yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa SK Group berencana untuk memutuskan aset mana yang berpotensi dijual tergantung pada penawaran pembeli, dan sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali sebagian dari hasil penjualan saham di perusahaan lokal. Sumber industri mengatakan SK Group berencana untuk memperluas timnya di Vietnam meskipun ada pembicaraan awal dengan pembeli untuk menjual beberapa asetnya di sana. Melalui sarana investasi, perusahaan Korea itu adalah investor terbesar keempat di Vingroup, konglomerat terbesar Vietnam, menurut Refinitiv. Investasi gabungannya di Vingroup dan Masan Group, konglomerat terbesar kedua di Vietnam, bernilai lebih dari US$ 1 miliar. Saham Vingroup ditutup turun 4% dan Masan turun 3,7% pada hari Senin.
Baca Juga: Kendati Permintaan Global Sedang Lesu, SK Hynix Bersiap Bangun Pabrik Chip Baru Seorang juru bicara Vingroup mengatakan pada hari Senin bahwa SK Group tidak berniat menjual saham Vingroup. "Kami telah berdiskusi dengan SK Group," kata juru bicara tersebut.
"SK akan berencana melanjutkan investasi dan berkolaborasi dengan mitra di Vietnam untuk meningkatkan investasi." Masan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Aset yang dipegang oleh perusahaan investasi SK Group di Asia Tenggara yang dapat dijual, menurut surat kabar itu, juga termasuk saham di jaringan apotek ritel Vietnam Pharmacity, pengecer VinCommerce, dan platform ritel konsumen The Crown X. SK juga memiliki saham di perusahaan fintech Malaysia, Big Pay, kata surat kabar itu.
Editor: Herlina Kartika Dewi