Skandal bank, Vatikan ambil alih manajemen



VATIKAN. Paus Fransiskus mengambil sebuah langkah besar pertama dalam mengatasi masalah di bank Vatikan, IOR dengan menunjuk seorang uskup untuk memimpin manajemen bank ini.

Adalah Monsignor Battista Mario Salvatore Ricca yang ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. IOR, yang selama ini dikenal sebagai salah satu bank paling rahasia di dunia menjadi sorotan setelah tersandung sejumlah skandal.

Februari silam, seorang pengacara Jerman Ernst von Freyberg ditunjuk sebagai ketua baru IOR, delapan bulan setelah pendahulunya dipecat di tengah-tengah penyelidikan kasus pencucian uang.


Penunjukan ini merupakan kebijakan terakhir Paus Emeritus Benediktus XVI, yang menjadi Paus pertama yang mundur dalam 600 tahun sejarah kepausan pada bulan yang sama.

Di Mei, von Freyberg mengatakan institusinya memeriksa 19.000 rekening di IOR yang kebanyakan milik pegawai, yayasan, pendeta dan biarawati Vatikan.

Meski Ricca dinominasikan oleh Menlu Vatikan Tarcisio Bertone, pengumuman Vatikan sendiri dengan jelas menyebut bahwa Paus Fransiskus secara pribadi yang menyokong penunjukan tersebut.

Ricca dikenal sebagai pengelola hotel dimana Paus tinggal saat kediaman resminya di renovasi.

Kardinal memiliki akses informasi

Sebagai uskup di IOR -yang kosong sejak 2011- Ricca akan melapor ke lima anggota komisi kardinal yang mengawasi bank, menghadiri rapat manajemen dan memiliki akses informasi atas aktivitas keuangan.

IOR saat ini tengah mencari pengakuan dari komite anti pencucian uang Eropa, Moneyval, yang sepenuhnya patuh dengan standar internasional dalam memberantas pencucian uang, penghindaran pajak dan keuangan terorisme.

Tahun lalu, Moneyval mengatakan IOR telah membuat kemajuan meski ada sejumlah hal yang harus ditingkatkan.

Peraturan bank terkait laporan uji penilaian, transfer kawat dan transaksi mencurigakan dianggap tidak cukup oleh Moneyval dan perlu ada pengawas independen. Didirikan tahun 1942, IOR memiliki 114 karyawan dan aset senilai US$7,1 miliar.

Editor: