TOKYO. Menteri Pertanian Jepang Seiichi Ota dan petinggi birokrat pertanian lainnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal tersebut dilakukan menyusul dijualnya beras impor yang terkontaminasi ke produsen makanan dan restoran-restoran di Negeri Sakura itu.Ota dalam pernyataan resminya hari ini di Tokyo menyatakan bahwa dirinya beserta Wakil Menteri Pertanian Toshiro Shirasu akan menanggalkan jabatannya. Seperti yang dirilis Televisi NHK, Sekretaris Kabinet Nobutaka Machimura akan menggantikan posisi Ota sebagai Menteri Pertanian.Memang, sebelumnya, sang menteri mendapat banyak kritik dari politisi dan konsumen. Pasalnya, ada temuan yang menunjukkan bahwa beras impor yang ditujukan untuk penggunaan industri, termasuk sebagai bahan baku pembuatan lem, dijual oleh para distributor sehingga dikonsumsi oleh manusia.
Seperti yang dikutip dari Daily Yomiuri pada 17 September lalu, beras yang terkontaminasi pestisida dan jamur tersebut, dijual oleh empat distributor ke 380 perusahaan termasuk di dalamnya produsen makanan dan pihak rumah sakit. Meski demikian, tidak dijelaskan lebih jauh apakah terdapat korban yang sakit akibat mengonsumsi beras tersebut. Harian tersebut juga menulis, kementerian pertanian akan mengambil tindakan hukum kepada Mikasa Foods, yang merupakan salah satu distributor resmi juga kepada tiga perusahaan lainnya. Pada minggu ini, pihak kementerian yang mengontrol pembelian beras domestik maupun luar negeri melalui sistem perdagangan, pada minggu ini mengatakan akan menunda tender impor beras hingga didapat langkah-langkah pencegahan penjualan hasil pertanian yang terkontaminasi.