TAHTA Suci Vatikan geger. Pemicunya, salah satu petinggi senior di Vatikan, Nunzio Scarano. ditangkap polisi Italia. Pastor senior berusia 61 tahun ini dijerat dengan tuduhan praktik pencucian uang alias money laundering. Penangkapan petinggi Vatikan yang berlangsung Jumat (28/6) pekan lalu, sontak mencoreng wajah Vatikan. Scarano yang duduk sebagai akuntan senior di Departemen Keuangan Vatikan, diduga membantu koleganya memuluskan pemindahan dana sebesar € 20 juta dari Swiss ke Italia dengan menggunakan pesawat. Kedua rekan Scarano tersebut, yakni Giovanni Maria Zitto, yang berprofesi sebagai dinas keamanan rahasia Italia. Ada juga pialang Italia bernama Giovanni Carenzio. Kejaksaan Roma membeberkan kronologi detail praktik pencucian uang. Awalnya, ketiga tersangka menyewa pesawat jet pribadi pada Juli lalu. Pesawat membawa duit sekitar € 20 juta dari Locarno, Swiss ke Italia. Duit tersebut kemudian dibawa atas nama Zitto. Di perbatasan, Zito menolak melapor keberadaan uang tersebut kepada pihak imigrasi. Zitto menggunakan statusnya sebagai mata-mata agar lolos dari proses tersebut.
Skandal keuangan membayangi tahta suci Vatikan
TAHTA Suci Vatikan geger. Pemicunya, salah satu petinggi senior di Vatikan, Nunzio Scarano. ditangkap polisi Italia. Pastor senior berusia 61 tahun ini dijerat dengan tuduhan praktik pencucian uang alias money laundering. Penangkapan petinggi Vatikan yang berlangsung Jumat (28/6) pekan lalu, sontak mencoreng wajah Vatikan. Scarano yang duduk sebagai akuntan senior di Departemen Keuangan Vatikan, diduga membantu koleganya memuluskan pemindahan dana sebesar € 20 juta dari Swiss ke Italia dengan menggunakan pesawat. Kedua rekan Scarano tersebut, yakni Giovanni Maria Zitto, yang berprofesi sebagai dinas keamanan rahasia Italia. Ada juga pialang Italia bernama Giovanni Carenzio. Kejaksaan Roma membeberkan kronologi detail praktik pencucian uang. Awalnya, ketiga tersangka menyewa pesawat jet pribadi pada Juli lalu. Pesawat membawa duit sekitar € 20 juta dari Locarno, Swiss ke Italia. Duit tersebut kemudian dibawa atas nama Zitto. Di perbatasan, Zito menolak melapor keberadaan uang tersebut kepada pihak imigrasi. Zitto menggunakan statusnya sebagai mata-mata agar lolos dari proses tersebut.