SAO PAOLO. Di tengah ketegangan politik, kejatuhan ekonomi Brazil ternyata lebih buruk dari prediksi pemerintah. Seperti yang diketahui, suhu politik Brasil saat ini tengah panas seiring dengan kian gencarnya tututan
impeachment Presiden Dilma Rousseff. Outlook ekonomi semakin mencemaskan saat bank sentral mengumumkan ekonomi Brasil akan terkontraksi 3,5% pada tahun ini. Angka tersebut lebih buruk dari estimasi bank sentral sebelumnya sebesar 1,9%. Buramnya prediksi ekonomi Brasil sejalan dengan ramalan Badan Moneter Internasional (IMF) untuk negara Amerika Latin tersebut.
Catatan saja, pada tahun lalu, ekonomi Brazil turun 3,8%. Tidak hanya itu, Brasil juga mengalami resesi terburuk dalam 25 tahun terakhir. Ada beberapa hal yang menyebabkan ekonomi Brasil melempem. Sebut saja rendahnya harga komoditas -termasuk minyak-, lemahnya mata uang, dan munculnya skandal penyuapan di perusahaan minyak milik negara Petrobas. Selain itu, Brasil juga menghadapi kenaikan tingkat pengangguran, anggaran belanja konsumen yang merosot, serta hengkangnya investor asing. Dari semua permasalahan yang ada, kasus Petrobas menjadi faktor utama anjloknya ekonomi Brasil. Betapa tidak, terungkapnya kasus tersebut membuat sejumlah politisi, petinggi perusahaan, dan miliarder Brasil ditahan untuk diinvestigasi. Kondisi itu juga menyebabkan popularitas Rousseff kian melorot. Partai politik terbesar Brasil, PMDB, bahkan memutuskan untuk keluar dari partai koalisi. Hal ini tentunya semakin membuat posisi Rousseff semakin rentah karena rendahnya dukungan.
Warga Brasil tidak hanya marah terhadap Rousseff karena krisis ekonomi, melainkan juga karena dia menunjuk pendahulunya, mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva, sebagai kepala stafnya. Lula saat ini tengah diinvestigasi pihak kepolisian karena tersandung kasus pencucian yang. Polisi menduga, sebuah perusahaan konstruksi memberikan Lula sebuah rumah berlibur sebagai balasan pemberian kontrak dengan Petrobas saat Lula menjabat sebagai presiden pada periode 2003 dan 2010. Penunjukkan Lula diduga sebagai upaya untuk menghindarkan dirinya dari investigasi. Sebab. di bawah hukun Brasil, hanya Mahkamah Agung yang bisa memeriksa anggota kabinet dengan posisi tinggi. Sejumlah pengamat politik melihat, proses impeachment Rousseff dapat semakin memburuk dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tepat sebelum penyelenggaraan pertandingan Olimpiade di Rio de Janeiro.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie