Skema baru LRT berdampak baik bagi Adhi Karya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan investasi proyek light rail transit (LRT) akan menggunakan skema awal sesuai dengan Perpres 49/2017, di mana PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan bertindak sebagai operator sekaligus investor utama dari penyelenggaraan ini. Sementara, PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) akan melakukan investasi sebesar Rp 4,2 triliun.

Sebelumnya ADHI juga telah mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun. Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI bilang, skema ini pasti akan memperbaiki cashflow perusahaan.

"Terkait dengan skema pembayarannya nanti dimatangkan dalam perjanjian. Progress payment per 3 atau 6 bulan," kata Harris kepada KONTAN, Jumat, (8/12).


David Nathanael Sutyanto, analis First Asia Capital menilai, skema ini tentu membawa dampak yang positif bagi ADHI. Sebab, hal tersebut otomatis akan mendukung cashflow emiten konstruksi pelat merah ini menjadi lebih baik.

Selain itu, dengan adanya pendanaan ini, otomatis proyek ini tidak akan mangkrak. "ADHI juga bisa memperoleh manfaat dari Transite Oriented Development (TOD) di sekitar wilayah LRT," kata David, Minggu (10/12).

David merekomendasikan buy on weakness saham ADHI dengan target harga di Rp 1.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini