KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan mulai mengimplementasikan alternatif pembiayaan proyek dengan skema availability payment. Melalui skema ini maka pemerintah akan menyicil biaya pembangunan infrastruktur hingga perawatannya kepada penyedia jasa/kontraktor proyek dalam masa kontrak tertentu. Salah satu proyek infrastruktur yang tengah disiapkan dengan skema ini adalah pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Menurut Kepala Bidang Investasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sudiro Roy, kini BPJT tengah menyelesaikan pra kualifikasi pembiayaan infrastruktur dengan skema availability payment untuk jalan tol Serang-Panimbang. Targetnya proses pra kualifikasi ini akan rampung September ini. Selanjutnya Roy bilang, BPJT akan melakukan proses pelelangan dan penyiapan dokumen. Dengan begitu, "Kami harap akhir tahun ini bisa mulai konstruksi," ujarnya kepada KONTAN Minggu (10/9). Namun Roy belum bisa membeberkan nilai investasi proyek jalan tol Serang-Panimbang yang akan ditawarkan lewat skema availability payment. Pasalnya, kini masih dalam penghitungan.
Catatan saja, pembangunan jalan tol jalan tol Serang-Panimbang akan mencapai panjang 83,6 kilometer (km), Jalan ini untuk menyediakan akses ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu, dengan jalan tol ini, pemerintah berharap bisa mengurangi biaya logistik pengiriman barang dari kawasan industri di Pandeglang ke pelabuhan Tanjung Priok. Rencananya, proyek jalan tol Serang-Panimbang akan terdiri dari tiga seksi yakni seksi I Serang-Rangkasbitung, seksi II Rangkasbitung-Bojong dan seksi III Bojong-Panimbang Dilirik investor asing