KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk melakukan perubahan skema Domestic Market Obligation (DMO) dari Crude Palm Oil (CPO) yang awalnya berdasarkan pada realisasi ekspor CPO menjadi berdasarkan jumlah CPO yang diproduksi, dinilai Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga adalah rencana yang tidak efektif. "Saya kira itu enggak tepat. Kalau saya strateginya yang paling tepat adalah mengidentifikasi siapa yang paling berhak mendapatkan migor murah, itu dulu," ungkap Sahat kepada Kontan.co.id, Kamis (6/6). Dia menambahkan, terkait siapa yang menyalurkan, berapa subsidi yang diberikan nantinya tidak perlu berdasarkan dari produsen tetapi kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPBDPKS).
Skema DMO Minyak Goreng yang Baru Tidak Efektif, DMSI Ungkap Alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk melakukan perubahan skema Domestic Market Obligation (DMO) dari Crude Palm Oil (CPO) yang awalnya berdasarkan pada realisasi ekspor CPO menjadi berdasarkan jumlah CPO yang diproduksi, dinilai Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga adalah rencana yang tidak efektif. "Saya kira itu enggak tepat. Kalau saya strateginya yang paling tepat adalah mengidentifikasi siapa yang paling berhak mendapatkan migor murah, itu dulu," ungkap Sahat kepada Kontan.co.id, Kamis (6/6). Dia menambahkan, terkait siapa yang menyalurkan, berapa subsidi yang diberikan nantinya tidak perlu berdasarkan dari produsen tetapi kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPBDPKS).