KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan pembangunan Fase 1 dan 2 proyek mass rapid transit ( MRT), rencanan pembangunan untuk fase perpanjangan ke Tangerang Selatan (Tangsel) tidak akan menggunakan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, ada empat skema pendanaan yang sebenarnya memungkinkan untuk dilakukan dalam pembangunan trase baru yang direncanakan sepanjang 16 kilometer itu. Namun, pemerintah, sebut dia, lebih cenderung ingin menggandeng swasta dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
"Tampaknya pemerintah pusat cenderung mendorong ke KPBU," kata Tuhiyat di kantornya, Jumat (26/10). Dengan pola kerjasama ini, nantinya akan ada sharing pendapatan antara pemerintah dan badan usaha, ketika kelak proyek ini telah beroperasi. "Ini skema yang kemungkinan akan diambil walaupun belum diputuskan karena MRT harus FS (feasibility study) dulu," tambah Tuhiyat.