KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Center of Food Energy and Sustainable Development (CFESD) INDEF, Abra Talattov, menyatakan bahwa skema power wheeling (pemanfaatan bersama jaringan listrik) dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tidak mendesak dan malah dapat merugikan rakyat sebagai kebijakan yang terlalu memaksa. Menurutnya, skema tersebut hanya menjadi pemanis untuk mendorong investasi pembangkit EBT, tanpa mempertimbangkan kondisi sektor ketenagalistrikan saat ini yang tidak mendesak. "Meskipun pemerintah telah memberi insentif kepada swasta untuk meningkatkan bauran EBT, implementasi skema ini tidak relevan," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (21/11).
Skema Power Wheeling Dalam RUU EBET Dinilai Tidak Mendesak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Center of Food Energy and Sustainable Development (CFESD) INDEF, Abra Talattov, menyatakan bahwa skema power wheeling (pemanfaatan bersama jaringan listrik) dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tidak mendesak dan malah dapat merugikan rakyat sebagai kebijakan yang terlalu memaksa. Menurutnya, skema tersebut hanya menjadi pemanis untuk mendorong investasi pembangkit EBT, tanpa mempertimbangkan kondisi sektor ketenagalistrikan saat ini yang tidak mendesak. "Meskipun pemerintah telah memberi insentif kepada swasta untuk meningkatkan bauran EBT, implementasi skema ini tidak relevan," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (21/11).