JAKARTA. Pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini. Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan kompensasi kenaikan harga bagi masyarakat kurang mampu. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bentuk kompensasi tidak lagi berupa bantuan sosial yang sifatnya tunai. Pemerintah akan membuat uang elektronik atau e-money. Dana ini e-money ini akan menggunakan media ponsel. Menurut Bambang, penetrasi ponsel di Indonesia yang sangat tinggi bahkan sampai ke pelosok desa akan memudahkan penyaluran kompensasi. Uang yang terdapat dalam e-money ini bisa dikirim melalui ponsel dan pencairannya bisa dilakukan di kantor pos terdekat. Sederhananya adalah rekening ponsel.
Selain dicairkan di kantor pos, salah satu pilihan pemerintah adalah e-money hanya bisa dibelanjakan ke tempat tertentu. Misalnya food voucher di Amerika. Voucher ini hanya bisa dilakukan untuk membeli makanan. Tentang apa yang menjadi pilihan pemerintah untuk strategi e-money sendiri, Bambang belum bisa memberikan jawaban. Selain soal e-money, yang dipersiapkan pemerintah sebagai kompensasi BBM adalah Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. Bambang menjelaskan, misanya dalam satu keluarga dengan bapak ibu dan dua anak. Si bapak akan mendapat kartu keluarga sejahtera yang sifatnya menjaga daya beli.