KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Sekuritas menyiapkan tiga skenario analisis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2021. Dalam riset bertajuk Market Outlook 2021, Tim Riset Sinarmas Sekuritas menyiapkan skenario asumsi dasar (base case assumptions), bull case assumptions, dan bear case assumptions. Untuk skenario asumsi dasar, Sinarmas Sekuritas mengasumsikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada rentang 3,0% sampai 4,0% hingga akhir 2021, dengan nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 13.500-Rp15.000. “Kami memperkirakan adanya pendapatan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi pasca-distribusi vaksin pada kuartal kedua 2021, dengan dukungan fiskal dan moneter yang berkelanjutan dari pemerintah dan Bank Indonesia,” tulis Sinarmas Sekuritas dalam riset, Kamis (29/12). Dengan menggunakan asumsi ini, IHSG diproyeksikan akan bertengger di level 6.800 hingga akhir 2021. Asumsi ini berasal dari pemulihan earning per share (EPS) sebesar 28,6% dan 12,0% di 2021 dan 2022, dari penurunan EPS sebesar 25,4% di akhir 2020 kemarin.
Skenario optimistis Sinarmas Sekuritas, IHSG bisa mencapai 7.200 di akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Sekuritas menyiapkan tiga skenario analisis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2021. Dalam riset bertajuk Market Outlook 2021, Tim Riset Sinarmas Sekuritas menyiapkan skenario asumsi dasar (base case assumptions), bull case assumptions, dan bear case assumptions. Untuk skenario asumsi dasar, Sinarmas Sekuritas mengasumsikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada rentang 3,0% sampai 4,0% hingga akhir 2021, dengan nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 13.500-Rp15.000. “Kami memperkirakan adanya pendapatan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi pasca-distribusi vaksin pada kuartal kedua 2021, dengan dukungan fiskal dan moneter yang berkelanjutan dari pemerintah dan Bank Indonesia,” tulis Sinarmas Sekuritas dalam riset, Kamis (29/12). Dengan menggunakan asumsi ini, IHSG diproyeksikan akan bertengger di level 6.800 hingga akhir 2021. Asumsi ini berasal dari pemulihan earning per share (EPS) sebesar 28,6% dan 12,0% di 2021 dan 2022, dari penurunan EPS sebesar 25,4% di akhir 2020 kemarin.