Skenario TAFS mengejar target pembiayaan tahun ini



JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atawa multifinance PT Toyota Astra Financial Services Tbk (TAFS) menyiapkan dua skenario target pertumbuhan di tahun Kambing Kayu ini. Hal tersebut didasari banyaknya pihak yang memprediksi penjualan otomotif akan melempem tahun ini. Memang, mayoritas penyaluran kredit perseroan masih mengalir ke kendaraan roda empat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur TAFS, Bambang Bodhianto, Senin (6/4). Menurutnya, dalam menyikapi kondisi penjualan otomotif yang kurang menggembirakan di tahun 2015, mereka sudah mengambil ancang-ancang.

Dengan pencapaian pokok utang (amount finance) per Desember 2014 yang berkisar Rp 10,29 triliun, jika mereka mengambil target konservatif, TAFS hanya membidik pertumbuhan sekitar 2% hingga 3%. "Ini kita melihat dari otomotif turun. Market tahun lalu (penjualan) mobil baru rata-rata 1,1 juta, turun 3% dari tahun sebelumnya," ujarnya.


Di sisi lain, jika situasi membaik, maka perseroan optimistis pembiayaan mereka dapat menggemuk 5%-6%. Bambang berharap, perekonomian Indonesia dapat membaik sehingga bisa memicu konsumen untuk mengambil kredit kendaraan.

Target optimistis tersebut serupa dengan pertumbuhan pembiayaan TAFS di tahun 2014. Adapun sepanjang tahun lalu, tercatat perseroan telah membiayai 68.900 unit kendaraan roda empat. Baik jumlah unit maupun jumlah pembiayaan tumbuh 6% tahun lalu.

Dari pokok utang sekitar Rp 10,29 triliun tersebut, sekitar 98% tersalur ke pembiayaan mobil baru. Sedangkan sisanya sebanyak 2% mengalir ke pembiayaan mobil bekas. TAFS adalah perusahaan hasil kerja sama antara Toyota Financial Services Corporation (TFSC) dengan PT Astra International Tbk yang dimulai sejak Oktober 2006.

Sejak awal, perseroan sudah difokuskan untuk menyediakan layanan jasa pembiayaan bagi kepemilikan kendaraan Toyota. Terhitung 70% konsumen TAFS bersifat ritel, sedangkan sisanya berasal dari korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto