JAKARTA. Goldman Sachs menyulut sinyal buruk ke pasar minyak. Pekan lalu, raksasa perusahaan keuangan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini memangkas prediksi harga minyak bahkan hingga ke posisi US$ 20 per barel. Hitungan Goldman Sach, dunia kebanjiran pasokan minyak mentah. Memang, Amerika Serikat (AS) menurunkan produksi. Tapi negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus memompa produksi minyak. Kini, suplai minyak dunia mencapai 96,4 juta barel per hari, sementara kebutuhannya hanya 93,5 juta barel per hari. Hingga pekan lalu, posisi stok minyak juga berlebih 2,6 juta barel menjadi 458 juta barel. Akibat melubernya pasokan minyak, Goldman memangkas proyeksi harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tahun 2016 menjadi US$ 45 per barel dari sebelumnya US$ 57 per barel.
Skenario terburuk harga minyak dunia
JAKARTA. Goldman Sachs menyulut sinyal buruk ke pasar minyak. Pekan lalu, raksasa perusahaan keuangan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini memangkas prediksi harga minyak bahkan hingga ke posisi US$ 20 per barel. Hitungan Goldman Sach, dunia kebanjiran pasokan minyak mentah. Memang, Amerika Serikat (AS) menurunkan produksi. Tapi negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus memompa produksi minyak. Kini, suplai minyak dunia mencapai 96,4 juta barel per hari, sementara kebutuhannya hanya 93,5 juta barel per hari. Hingga pekan lalu, posisi stok minyak juga berlebih 2,6 juta barel menjadi 458 juta barel. Akibat melubernya pasokan minyak, Goldman memangkas proyeksi harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tahun 2016 menjadi US$ 45 per barel dari sebelumnya US$ 57 per barel.