KONTAN.CO.ID -JAKARTA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan bahwa aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 akan mencapai US$ 9,43 miliar atau sebesar Rp 122 triliun. Nilai aset ini meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan perhitungan pada Januari 2016 yang menyebutkan aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 sebesar US$ 3,45 miliar atau sekitar Rp 47 triliun. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, estimasi nilai aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 dihitung berdasarkan harta benda modal, inventaris, dan material persediaan. "Nilainya sebesar US$ 9,43 miliar (Rp 122 triliun)," ungkap dia ke KONTAN, Rabu (27/12). Dia mengatakan, perhitungan sebesar US$ 9,43 miliar itu tidak menggunakan lembaga perhitungan aset. Tetapi memakai perhitungan internal SKK Migas dengan melakukan cek fisik Blok Mahakam. Dari perhitungan itu ada kenaikan signifikan dibandingkan dengan perhitungan sebelumnya. "Harga minyak tentu saja salah satu hal yang menyebabkan nilainya naik," imbuh dia.
SKK Migas: Blok Mahakam bernilai Rp 122 triliun
KONTAN.CO.ID -JAKARTA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan bahwa aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 akan mencapai US$ 9,43 miliar atau sebesar Rp 122 triliun. Nilai aset ini meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan perhitungan pada Januari 2016 yang menyebutkan aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 sebesar US$ 3,45 miliar atau sekitar Rp 47 triliun. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, estimasi nilai aset Blok Mahakam per 31 Desember 2017 dihitung berdasarkan harta benda modal, inventaris, dan material persediaan. "Nilainya sebesar US$ 9,43 miliar (Rp 122 triliun)," ungkap dia ke KONTAN, Rabu (27/12). Dia mengatakan, perhitungan sebesar US$ 9,43 miliar itu tidak menggunakan lembaga perhitungan aset. Tetapi memakai perhitungan internal SKK Migas dengan melakukan cek fisik Blok Mahakam. Dari perhitungan itu ada kenaikan signifikan dibandingkan dengan perhitungan sebelumnya. "Harga minyak tentu saja salah satu hal yang menyebabkan nilainya naik," imbuh dia.