KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi pengeboran sumur pengembangan hulu migas menunjukkan peningkatan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat hingga Mei 2025, sebanyak 337 sumur pengembangan telah dibor.

Capaian tersebut tumbuh sekitar 20% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 281 sumur. SKK Migas menyebut, peningkatan aktivitas pengeboran turut menopang produksi dan lifting migas nasional.

“Keberhasilan kegiatan pengeboran sumur pengembangan menjadi salah satu kontributor pada naiknya produksi dan lifting minyak dan gas di bulan Juni 2025. Tercatat pada Juni 2025 lifting minyak sudah berada diatas target APBN,” tulis SKK Migas dalam keterangan resmi, Jumat (11/7).

Indonesia Mulai Babak Baru Energi Bersih: Hidrogen Hijau di Ulubelu

Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS) Pangkas 37,9% Beban Operasional di 2024

SKK Migas terus mendorong percepatan kegiatan pengeboran oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), demi mencapai target 993 sumur pengembangan di sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data SKK Migas, tren pengeboran sumur pengembangan sempat menurun sepanjang 2014–2017. Namun sejak 2018, realisasi pengeboran terus meningkat. Pada 2018 tercatat 289 sumur, naik dari 223 sumur pada 2017. Di 2019, jumlahnya melonjak menjadi 401 sumur.

Menariknya, pandemi COVID-19 tidak menyurutkan kinerja pengeboran. Sepanjang 2020 hingga 2022, realisasi pengeboran tetap tumbuh masing-masing 395, 616, dan 780 sumur. Tren ini berlanjut pada 2023 dengan 799 sumur dan kembali naik menjadi 899 sumur di 2024.

Memasuki paruh kedua 2025, SKK Migas dan KKKS terus memperkuat koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah out of the box untuk memastikan target pengeboran tahun ini bisa tercapai. 

Baca Juga: Ada Tambahan 2 WK Migas Baru, Salah Satunya Calon Pengelolanya EnQuest Plc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News