KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembahasan proyek pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PT Chevron Pacific masih terus berlanjut. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam acara paparan kinerja hulu migas caturwulan I bilang pembahasan kini masih berkutat soal split (pembagian keuntungan). "Development cost sudah beres, split sedang kita negosiasikan dengan mereka,"jelas Dwi di Gedung SKK Migas, Rabu (8/5). Sayangnya Dwi enggan merinci terkait hal ini. Skema gross split yang digunakan, menurut Dwi membuat risiko berada ditangan operator. Ini menyebabkan Chevron terus melakukan kalkulasi potensi risiko. Lebih jauh Dwi menyebut risiko-risiko ini tak terlepas dari kepastian rampungnya pembahasan proyek.
"SKK berkomitmen melakukan deregulasi namun Chevron selalu mengungkit kejadian-kejadian lalu," ungkap Dwi. Lebih jauh Dwi menjelaskan proyek IDD akan berakhir kontraknya pada 2027-2028 dan sesudahnya skema yang rencananya diadopsi adalah gross split.