SKK Migas dan Pertamina EP Temukan Gas dan Kondensat di Sumur Tedong Morowali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Pertamina EP mengumumkan keberhasilan penyelesaian pengeboran ke-2 dalam rangkaian eksplorasi Kabupaten Morowali Utara di Sulawesi Tengah.

Sumur eksplorasi Tedong (TDG)-001, yang ditajak pada tanggal 29 Juli 2024, menemukan gas dan kondesat hingga 11,871 MMSCFD dan 136 BCPD dengan bukaan choke 44/64 dan 13,894 MMSCFD dan 202 BCPD dengan bukaan 52/64.

“Gas dan kondesat pada saat pengeboran Sumur TDG-01 DI interval 3, saat dilakukan flow back, dengan hasil yang menjanjikan, “ kata Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas Surya widyantoro.


Baca Juga: Ditjen Migas Gelar Konsultasi Publik untuk Susun Roadmap TKDN Hulu Migas

Menurut Surya, pengeboran ini kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan Drill Stem Test (DST) yang dilakukan pada interval empat k, dengan tujuan untuk menguji kandungan hidrokarbon di sumur Tedong – 001.

“Dengan hasil yang menjanjikan ini, sumur Tedong (TDG)-001 diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan potensi cadangan minyak dan gas bumi nasional, serta mendukung upaya peningkatan ketahanan energi Indonesia, “ kata Surya.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menambahkan, temuan gas dan kondensat di Morowali utara, Sulawesi tengah diyakini sebagai temuan yang menjanjikan dengan prospek yang bagus.

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Tingkatkan Produksi Minyak 2.000 Barel dari Lapangan Obor

“Ini menunjukan potensi migas di Sulawesi Tengah, masih bisa terus didapat dengan melakukan eksplorasi. “ kata Hudi dalam keterangan resmi, Minggu (6/10).

SKK Migas dan KKKS di tahun 2024, terus melakukan eksplorasi untuk meningkatkan lifting dan produksi migas secara nasional dengan cara melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Hal ini dilakukan agar ketergantungan impor migas Indonesia dapat ditekan menuju ketahanan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi