SKK Migas Dorong Distribusi Gas dengan Transportasi Infrastruktur Pipa Gas



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Santuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong keberhasilan infrastruktur pipa gas bumi agar supply gas yang ada bisa didistribusikan dengan baik ke seluruh Indonesia.

Infrastruktur pipa gas dianggap penting untuk membuka peluang gas bergerak dari Timur ke Barat atau pada saatnya nanti akan bergerak dari Barat ke Timur melalui pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dan Dumai - Sei Mangke (Dusem).

Baca Juga: Pemerintah akan Bangun Infrastruktur Pipa Dumai - Sei Mangke (Dusem), Ini Urgensinya


Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas Idham Baridwan mengatakan, untuk penetapan tarif pengangkutan jaringan pipa gas bumi melalui jasa pengangkutan, tarif akan ditetapkan oleh BPH Migas. Sementara untuk tata kelola dari hulu akan diatur oleh pemerintah dan SKK Migas.

Selanjutnya, kata Idham, ada biaya distribusi dan niaga yang diatur oleh Dirjen Migas dengan mengacu ke Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 58 Tahun 2017 tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa Pada Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi.

Idham menerangkan, BPH Migas bertugas dan berfungsi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di domestik, salah satunya penetapan tarif kualitas dan harga jaringan gas bumi.

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Wilayah Jawa Barat Kekurangan Pasokan Gas untuk Industri

Peningkatan pemanfaatan bumi untuk domestik bisa diutilisasi dari tipe pengangkutan yang sudah ditetapkan tarifnya. Ada sekitar 75 ruas dan 10 transporter saat ini. Namun, hanya 7 ruas yang utilisasinya lebih dari 60%, sisanya lebih rendah dan mayoritas di bawah 45%.

"Nah, mungkin kita perlu bersinergi dari hulu supaya alokasinya seperti apa sekaligus merivisi peraturan mengenai tata cara penetapan tarifnya seperti apa agar kapasitas bisa terutilisasi 100%," kata Idham dalam diskusi Panel Forum Gas Bumi di Bandung, Kamis (20/6).

Idham menuturkan pihaknya sedang menyusun regulasi mengenai reserve capacity agar pipa bisa dimanfaatkan lebih besar. Ke depan, BPH Migas akan melakukan regulasi reserve capacity supaya open acces agar bisa dimanfaatkan oleh piper yang lain.

Menurut Idham, utilisasi pemanfaatan pipa pengangkutan saat ini masih belum maksimal. Hal tersebut yang mendasari BPH Migas akan mengatur bagaimana pemanfaatan pipa bisa affordability, sehingga diharapakan akan meningkatkan utilisasinya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menungkapkan, Pertamina Group mendukung integrasi ppa teknologi dari Pulau Sumatera yang tersambung hingga Jawa Barat dan Jawa Timur.

Baca Juga: Proyek Cisem Tuntas, Kebutuhan Gas Industri Jawa Barat Akan dipenuhi dari Jawa Timur

Tahapan selanjutnya, kata Gamal, akan menyambung untuk ruas pipa yang di Sumatera yang saat ini belum tersambung yaitu ruas pipa transmisi dari Dumai hingga Semangke dengan kapasitas diameter antara 18-24 inci dan dengan panjang pipa tersebut 428 km.

"Tentunya akan dirasakan nanti akan tersambung dengan kawasan yang sudah ada saat ini yaitu kawasan industri Medan dengan targetnya, target kita nantinya ke depan pemerintah di tahun 2027," kata Gamal.

Gamal menuturkan, manfaat jika pipa tersambung semuanya atas support dari Pertagas maka penyaluran gas dapat tekoneksi dari Jatim ke Jabar. Kedua, intekoneksi supply demand dari Sumatera dan Jawa akan segera bisa terlaksana serta fleksibilitas pengoperasian.

Baca Juga: PGN (PGAS) Menaikkan Target Bisnis Tahun ini, Margin Diperkirakan Membaik

Gamal menjelaskan, pipa terkoneksi mulai dari Sumatera hingga Jawa dengan step pertama yaitu step interkoneksi yang dibagi 3 tahapan yaitu fase mulai dari tahun 2020 hingga 2027 sampai pipa menyambung dari Jawa hingga Sumatera.

Tahap kedua, yaitu tahapan integration dengan melakukan integrasi gas dan pipa, serta integrasi dan skema komersialnya. Tahap terakhir, tahap interoperability  dengan skema untuk gas transport agreement maupun gas delivery serta development national transmission menjadi monitoring center. 

Gamal berharap sebagai operator, Pertagas sebagai operator CISM milik Kementerian ESDM mendukung integrasi pipa transmisi Jawa Timur dan Jawa Barat untuk mencapai optimalisasi penyelenggaraan gas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto