SKK Migas: Eksplorasi migas tidak jalan karena KKKS dhuafa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya penemuan cadangan minyak dan gas (migas) baru selama ini ternyata disebabkan oleh minimnya komitmen investasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Indonesia. Terutama KKKS yang tidak punya modal.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Amien Sunaryadi menyebut kegiatan eksplorasi selama ini hanya dijalankan oleh KKKS yang memiliki dana. Sementara banyak dari KKKS di Indonesia yang tidak memiliki uang. "KKKS yang gurem-gurem yang kadang-kadang kantongnya tidak jelas, ini tidak punya duit, jadi tidak ekplorasi dia," ungkap Amien ke Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Di masa kepemimpinan Amien, kontrak KKKS dhuafa pun diterminasi. Totalnya ada 102 kontrak migas yang diterminasi. "Jadi 102 yang terminasi mayoritas yang dhuafa tadi, ada asing ada lokal," imbuhnya.


Munculnya KKKS dhuafa ini terjadi lantaran pada era sebelumnya pemerintah berharap banyak KKKS yang melakukan kegiatan di Indoensia untuk meningkatkan produksi. Namun sayangnya tidak dilakukan uji kelayakan terhadap KKKS tersebut.

Agar KKKS dhuafa tidak lagi memiliki kontrak migas di Indonesia, Amien bilang SKK Migas akan terlebih dahulu melakukan uji kelayakan (due diligence) KKKS yang berkontrak di Indonesia.  "Sekarang sebelum diberi WK dilakukan financial due diligence untuk cek dia punya duit tidak, laporan keungannya, backgroundnya dicek, dicari sampai pemegang sahamnya siapa, orang dibelakangnya siapa. Jadi supaya dia tidak jalan, kita tahu siapa yang harus ditagih,"jelas Amien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .