SKK Migas Evaluasi Cadangan Blok Sakakemang



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengevaluasi kembali besaran cadangan Blok Sakakemang yang dikelola KKKS Repsol Sakakemang B.V.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengungkapkan, saat discovery awal pada tahun 2019 potensi sumber daya memang diperkirakan mencapai 2 triliun kaki kubik (tcf). 

Kendati demikian, Benny memastikan bahwa untuk lapisan fracture basement dengan data yang baru berasal dari satu sumur yakni sumur KBD-2X, klaim tersebut masih mengandung ketidakpastian yang tinggi.


Dalam kondisi tersebut, masih diperlukan pengeboran satu sumur lagi untuk mengetahui ada atau tidaknya konektivitas dari sumur KBD-2X ini dengan sumur berikutnya (KBD-3X). Dengan demikian, maka volume cadangan dapat diperkirakan dengan lebih akurat.

Baca Juga: SKK Migas Dorong Pemanfaatan TKDN di Proyek Hulu Migas

"Ternyata berdasarkan pengeboran sumur KBD-3X  yang dilanjutkan dengan  LDT (Long Duration Test), setelah di analisa mengindikasikan bahwa lapisan tersebut memiliki produktivitas yang rendah," ungkap Benny kepada Kontan, Senin (16/5).

Benny melanjutkan, saat ini SKK Migas masih melakukan pembahasan hasil analisa tersebut. Selain itu, Benny tak menampik adanya potensi perubahan skenario Plan of Development (PoD) untuk early production yang telah disetujui sebelumnya.

Benny mengungkapkan, sejumlah poin kini tengah didiskusikan guna memastikan PoD produksi awal yang telah disetujui sebelumnya sekitar 500 miliar kaki kubik (bcf) dapat tetap berjalan dengan memperhatikan keekonomian proyek.

Benny pun memastikan saat ini belum ada rencana untuk PoD full scale mengingat hasil pengeboran sumur KBD-3X yang tidak sesuai harapan.

"Secara paralel untuk ke depannya berdasarkan hasil ini, tentunya juga akan berpengaruh ke strategi eksplorasi ke depan di Blok ini. Perlu evaluasi dan kajian lanjut untuk penentuan target sumur eksplorasi berikutnya," terang Benny.

Baca Juga: Pengamat Energi Menilai Langkah Pemerintah Menaikkan Harga Jual BBG Sudah Tepat

Kontan mencatat, pada POD I Lapangan Kaliberau Dalam akan memproduksi raw gas sebesar 460 BSCF (technical limit) dengan economic limit sebesar 445 BSCF. Adapun perkiraan produksi minyak kondesat sebesar 0.17 MMSTB.

Adapun, dalam POD I Kaliberau, disepakati bahwa proyek ini diperkirakan onstream pada Kuartal IV tahun 2023 atau jika dihitung sejak ditemukannya lapangan migas ini, maka hanya dibutuhkan waktu 4 tahun 10 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli