JAKARTA. Chevron Indonesia Company yang menjadi operator di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) belum juga mengajukan kembali proposal Plan of Development (Pod) untuk proyek IDD tahap II di lapangan migas Gendalo dan Gehem. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan bisa menerima proposal POD Gendalo Gehem pada tahun depan. "Gendalo Gehem belum karena dari sisi biayanya belum masuk. Kalau diajukan tidak ekonomis,"ungkap Kepala Humas SKK Migas,Taslim Z. Yunus, Kamis (22/12). Taslim menyebut proyek Gendalo Gehem akan ekonomis jika harga minyak telah menyentuh angka sekitar US$ 70 per barel hingga US$ 80 per barel. Pasalnya proyek IDD tahap kedua ini memerlukan teknologi tinggi untuk bisa memproduksi migas di lapangan tersebut.
SKK Migas ingin POD proyek Gendalo Gehem jadi 2017
JAKARTA. Chevron Indonesia Company yang menjadi operator di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) belum juga mengajukan kembali proposal Plan of Development (Pod) untuk proyek IDD tahap II di lapangan migas Gendalo dan Gehem. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan bisa menerima proposal POD Gendalo Gehem pada tahun depan. "Gendalo Gehem belum karena dari sisi biayanya belum masuk. Kalau diajukan tidak ekonomis,"ungkap Kepala Humas SKK Migas,Taslim Z. Yunus, Kamis (22/12). Taslim menyebut proyek Gendalo Gehem akan ekonomis jika harga minyak telah menyentuh angka sekitar US$ 70 per barel hingga US$ 80 per barel. Pasalnya proyek IDD tahap kedua ini memerlukan teknologi tinggi untuk bisa memproduksi migas di lapangan tersebut.