SKK Migas Kebut AMDAL dan Pembebasan Lahan untuk Proyek LNG Abadi Masela



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mempercepat pengembangan proyek LNG Abadi Masela. SKK Migas tengah menyelesaikan proses dokumen AMDAL dan pembebasan lahan untuk pembangunan Onshore LNG Plant di Pulau Tanimbar.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan proyek ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia dengan kapasitas produksi yang diharapkan mencapai 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA) LNG, 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pipa, dan sekitar 35.000 barel kondensat per hari (BCPD), dengan target operasional pada Kuartal IV 2029.

"Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses dokumen AMDAL dan pembebasan lahan untuk pembangunan Onshore LNG Plant di Pulau Tanimbar," kata Dwi.


Baca Juga: SKK Migas Ungkap Proyek Forel - Bronang Medco Onstream Oktober 2024

Dwi menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menunggu surat pertimbangan dari Gubernur Maluku untuk pelepasan kawasan hutan yang diperlukan untuk fasilitas operasional.

Dalam proyek ini, SKK Migas memproyeksikan akan melibatkan hingga 15.000 pekerja pada puncak pengerjaan, sehingga diperlukan infrastruktur pendukung yang memadai.

"Kami juga mendorong INPEX untuk berkolaborasi dengan daerah dalam hal pemberdayaan tenaga kerja lokal sejak dini. Hal ini diharapkan dapat memberikan peran serta manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar," lanjut Dwi.

Baca Juga: SKK Migas Optimistis Target Produksi Gas 12 BCFD Tercapai Pada Tahun 2030

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, mengatakan sampai saat ini posisi masih sama dengan persetujuan POD, yaitu pengembangan Lapangan Masela dengan menggunakan skema Onshore LNG (OLNG), tidak ada rencana untuk berubah ke Floating LNG (FLNG).

"INPEX masih melaksanakan kegiatan sesuai dengan POD yang disetujui, yaitu dengan skema OLNG," kata Hudi kepada KONTAN saat ditanya kabar mengenai POD Masela, Senin (1/7).

"Saat ini beberapa tender beberapa pekerjaan terkait Front-End Engineering Design (FEED) sedang berjalan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .