JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ikut tak sabar menanti putusan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Mereka berharap pemerintah segera memberi kepastian kepada Inpex Masela Ltd dengan menyetujui plan of development (POD) dengan skema fasilitas produksi LNG secara terapung atawa floating liquified natural gas (FLNG). Sebab jika pemerintah memaksakan pembangunan dengan pipa menuju darat (onshore LNG), butuh waktu panjang. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengingatkan, jika pemerintah memutuskan operator Blok Masela menggunakan fasilitas onshore LNG, maka keputusan investasi akhir alias Final Investment Decision (FID) yang mestinya bisa beres 2018, bakal molor lagi, minimal bisa mundur selama tiga tahun atau baru kelar pada 2021.
SKK Migas khawatir produksi Masela molor
JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ikut tak sabar menanti putusan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Mereka berharap pemerintah segera memberi kepastian kepada Inpex Masela Ltd dengan menyetujui plan of development (POD) dengan skema fasilitas produksi LNG secara terapung atawa floating liquified natural gas (FLNG). Sebab jika pemerintah memaksakan pembangunan dengan pipa menuju darat (onshore LNG), butuh waktu panjang. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengingatkan, jika pemerintah memutuskan operator Blok Masela menggunakan fasilitas onshore LNG, maka keputusan investasi akhir alias Final Investment Decision (FID) yang mestinya bisa beres 2018, bakal molor lagi, minimal bisa mundur selama tiga tahun atau baru kelar pada 2021.