KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan akan mendorong eksplorasi dan
enchanced oil recovery (EOR) pada 13 wilayah kerja (WK) migas yang akan berakhir kontraknya hingga 2022 mendatang. Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan, pelaksanaan EOR berpotensi mengalami pergeseran jadwal akibat pandemi Covid-19. "SKK Migas dan kontraktor sedang me-
review jadwal baru, disesuaikan dengan pandemi Covid-19 dan harga minyak," terang Susana.
Asal tahu saja, nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari perpanjangan kontrak dan pembaruan kontrak 13 WK eksploitasi mencapai US$ 1.169,5 juta. Merujuk data SKK Migas, besaran tersebut akan dialokasikan sebesar 67% atau setara US$ 782,7 juta untuk eksplorasi dan 33% atau setara US$ 386,8 juta untuk EOR.
Baca Juga: SKK Migas mendorong optimasi produksi minyak dan serapan gas di sisa tahun ini Jika dirinci, kegiatan eksplorasi meliputi 41 kegiatan study G&G, survei seismik 2D sepanjang 2,150 km dan seismik 3D sepanjang 3,050 km2 serta pengeboran sumur eksplorasi mencapai 70 kegiatan. Sementara itu, kegiatan EOR meliputi 2 kegiatan EOR serta 9 ujicoba EOR. Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI akhir September lalu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan kepastian kontraktor untuk 13 WK migas bakal mendorong kepastian penambahan program kerja yang akan berdampak pada peningkatan produksi dan
lifting. "Peningkatan program kerja seiring dengan kepastian perpanjangan atau keputusan operator baru 13 WK berakhir di tahun 2020-2022. Produksi meningkat seiring dengan bertambahnya program kerja," kata Dwi.
Merujuk paparan SKK Migas, kegiatan pengeboran sumur akan meningkat mencapai lebih dari 200 sumur di 2021 dan melampaui 300 sumur di 2022 mendatang. Selain itu, kegiatan sumur kerja ulang (workover) juga akan meningkat menjadi sekitar 150 sumur di 2021 dan bertambah jadi 200 sumur di 2022. SKK Migas juga menargetkan peningkatan kegiatan well services di 2021 menjadi sebanyak 13.000 kegiatan dan terus meningkat hampir mencapai 14.000 kegiatan di 2022. Adapun, lewat upaya eksplorasi dan EOR pada 13 WK migas, diharapkan
lifting dapat meningkat secara perlahan. Pada tahun 2021,
lifting migas 13 WK yang akan berakhir kontraknya diprediksi hampir setara dengan proyeksi tahun ini pada kisaran 420.000
barrel oil equivalent per day (boepd). Baru di tahun 2022,
lifting migas 13 WK tersebut meningkat ke kisaran 450.000 boepd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .