SKK Migas menunggu surat resmi dari Chevron terkait rencana hengkang dari Blok IDD



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menanti kelanjutan rencana proyek pengembangan blok Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Dalam berita sebelumnya, Chevron memberi isyarat untuk tidak melanjutkan pengembangan tahap II Blok IDD. Hal ini lantaran pengembangan tahap II Blok IDD tidak masuk dalam portofolio global perusahaan migas tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengaku, hingga kini Chevron belum pernah menyampaikan rencana hengkang dari proyek tahap II Blok IDD secara resmi kepada SKK Migas.


Baca Juga: Setelah Shell, Giliran Chevron Bakal Hengkang dari Proyek Migas Bernilai Jumbo

SKK Migas pun sebenarnya sudah berupaya mendesak Chevron untuk memberi kepastian terkait pengembangan Blok IDD. “Minggu lalu SKK Migas sudah menulis surat kepada mereka (Chevron) untuk menanyakan kelanjutan kegiatan operasi mereka,” kata Susana kepada Kontan, Selasa (4/8).

Lantas, SKK Migas masih berharap kegiatan pengembangan tahap II Blok IDD dapat segera terealisasi terlepas dari adanya berbagai tantangan di sektor industri hulu migas akhir-akhir ini.

Sementara itu, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo belum mau berkomentar banyak terkait kepastian keluarnya Chevron dari proyek pengembangan tahap II Blok IDD.

Yang pasti, untuk hal tersebut pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah serta mitra potensial. “Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan mitra potensial untuk membangun solusi pengembangan IDD,” katanya, Selasa (4/8).

Sekadar informasi, dalam proyek IDD, Chevron bertindak sebagai operator dan pemegang saham mayoritas sebesar 63%. Chevron menggarap proyek migas di laut dalam ini bersama beberapa mitra lainnya seperti ENI, Tip Top, PT Pertamina Hulu Energi, dan para mitra Muara Bakau.

Baca Juga: Efek Pandemi, Investor Migas Global Siap Cabut dari Indonesia

Pengembangan tahap II Blok IDD meliputi pengembangan lapangan Gendalo-Gehem. Sedianya direncanakan pengembangan dua hub terpisah di mana Gendalo dan Gehem akan memiliki Floating Production Unit (FPU) untuk tiap lapangan

Produksi gas lapangan Gehem semula diproyeksikan mencapai 420 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan produksi Gendalo sebesar 700 mmscfd. Ada pula produksi kondensat yang dihasilkan Gendalo-Gehem yang diperkirakan mencapai kisaran 50.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto