KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian mitra pengganti untuk Blok Masela dan Indonesia Deepwater Development (IDD) ditargetkan rampung tahun ini. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan pencarian mitra kedua blok diharapkan bisa rampung tahun ini. "Kita targetkan tahun ini sudah harus selesai mengenai partnership," ungkap Dwi ditemui di Kantor SKK Migas, Jumat (15/7).
Baca Juga: SKK Migas Memproyeksikan Penurunan Produksi Minyak, Ini Sebabnya Dwi menjelaskan, untuk Blok Masela, pihaknya pun mengharapkan proses studi untuk Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) juga bisa dituntaskan. Dengan demikian, jika ada revisi Plan of Development (PoD) maka proses tersebut juga akan didorong. Meski demikian, Dwi pun belum bisa merinci calon mitra potensial pengganti Shell di blok tersebut. Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan, untuk Blok IDD kini ada dua fokus pembahasan yang menjadi fokus. Pertama, terkait kontrak yang akan berakhir pada 2027 mendatang. Kedua, pencarian mitra pengganti PT Cehvron Pacific Indonesia. Fatar menjelaskan, ada dua opsi untuk mitra pengganti Chevron yakni perusahaan mitra asal Italia, ENI atau bisa juga mitra dari luar. "Info terakhir yang diterima ini (pembahasan) semakin intens, semakin dekat. Mudah-mudahan kita sampaikan settlement soal Abandonment Site Restoration (ASR), mudah-mudahan mereka bisa closed deal," ungkap Fatar. Adapun, jika kesepakatan tak bisa dicapai maka Chevron harus mencari mitra lainnya yang tertarik. Fatar melanjutkan, dalam proses transisi pun masih perlu dijelaskan terkait kewajiban-kewajiban pasca transisi.
Baca Juga: Sektor Hulu Migas Andalkan Lima Strategi untuk Mendongkrak Produksi SKK Migas memastikan telah menuntaskan sejumlah persoalan demi memuluskan pengalihan hak partisipasi di Blok IDD. Salah satunya menyangkut beban ASR. "Beberapa kendala sudah kita dudukan, mengenai cost of ASR," ungkap Dwi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .