SKK Migas Optimistis Alih Kelola Hak Partisipasi Masela Kelar di Akhir Kuartal I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses alih kelola hak partisipasi 35% milik Shell di Blok Masela ke Pertamina ditargetkan bisa kelar pada akhir kuartal I-2023.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf bilang, proses alih kelola masih dalam pembahasan kedua belah pihak.

"Terkait proses divestasi Shell dari Blok Masela masih menunggu finalnya di akhir Maret atau awal April tahun ini," kata Nanang kepada Kontan, Senin (27/2).


Senada, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengungkapkan, proses diskusi untuk alih kelola bersifat business to business antara kedua belah pihak.

Meski demikian, proses pengajuan revisi Plan of Development (POD) alias rencana pengembangan dipastikan tetap berjalan.

"Revisi POD berjalan secara paralel," jelas Kemal kepada Kontan, Senin (27/2).

Baca Juga: SKK Migas Meninjau Rencana Pemasangan CCUS Masela

Kemal menjelaskan, salah satu hal yang bakal dimuat dalam revisi POD ini berkaitan dengan rencana implementasi Carbon Capture, Utilization  and Storage (CCS/CCUS) di Blok Masela.

Nanang menerangkan, pihaknya kini masih menanti pengajuan resmi untuk revisi POD oleh Inpex selaku operator Blok Masela.

"Semoga saja bisa lebih cepat pengajuan dari Inpex," imbuh Nanang.

Adapun, pengajuan revisi POD pun dipastikan juga bakal mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek. Proyek Masela diprediksi bakalengalami pemunduran operasi dari jadwal semula.

Selain adanya implementasi CCUS, dampak pandemi Covid-19 diakui memberi dampak apda pelaksanaan proyek.

"Otomatis berubah (jadwalnya), karena selama Pandemi Covid-19 tidak ada kegiatan. Hanya kita coba mencari kemungkinan-kemungkinan untuk percepatan," tegas Nanang.

Kontan mencatat, Blok Masela merupakan Proyek Strategis Nasional yang terletak di  Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

Laporan Tahunan SKK Migas menyebutkan, Blok Masela diproyeksikan mampu menghasilkan gas alam cairnya alias liquefied natural gas (LNG) yang sebesar  9,5 juta  ton per tahun (mtpa), gas pipa 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan kondensat 35.000 barel per hari (bcpd).

Proyeksi sementara, target  on stream Blok Masela ditetapkan mundur dari semula tahun 2027 menjadi 2029.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari