KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai, pandemi Covid-19 dan realisasi harga minyak yang rendah mempengaruhi proyek-proyek utama di sektor hulu migas Indonesia. Sebagai informasi, saat ini terdapat empat Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas yang sedang berlangsung. Di antaranya adalah proyek Jambaran Tiung Biru (JTB), Tangguh Train III, Indonesia Deepwater Development (IDD), dan Blok Masela. Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menyampaikan, dari empat PSN tersebut, terdapat dua proyek yang masih bisa dikontrol kendala-kendalanya, yakni proyek JTB yang digarap oleh PT Pertamina EP Cepu dan Tangguh Train III yang dikelola oleh BP Berau Ltd. “Perlambatan kegiatan di lapangan diharapkan tidak signifikan, sehingga kedua proyek tersebut ditargetkan akan on stream di tahun 2021,” ungkap dia kepada Kontan, Rabu (16/12).
SKK Migas: Pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak mempengaruhi proyek hulu migas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai, pandemi Covid-19 dan realisasi harga minyak yang rendah mempengaruhi proyek-proyek utama di sektor hulu migas Indonesia. Sebagai informasi, saat ini terdapat empat Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas yang sedang berlangsung. Di antaranya adalah proyek Jambaran Tiung Biru (JTB), Tangguh Train III, Indonesia Deepwater Development (IDD), dan Blok Masela. Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menyampaikan, dari empat PSN tersebut, terdapat dua proyek yang masih bisa dikontrol kendala-kendalanya, yakni proyek JTB yang digarap oleh PT Pertamina EP Cepu dan Tangguh Train III yang dikelola oleh BP Berau Ltd. “Perlambatan kegiatan di lapangan diharapkan tidak signifikan, sehingga kedua proyek tersebut ditargetkan akan on stream di tahun 2021,” ungkap dia kepada Kontan, Rabu (16/12).