SKK Migas perkirakan realisasi investasi hulu migas 2019 tidak mencapai target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memperkirakan investasi hulu migas pada tahun 2019 tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan sebesar US$ 14,79 miliar.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memperkirakan, realisasi investasi pada akhir tahun hanya sekitar US$ 12 miliar atau 81,13% dari target yang dicanangkan.

Baca Juga: SKK Migas gelar facility management (FM) Forum 2019


"Perkiraan kita sampai US$ 12 miliar karena diawal tahun sekitar dua atau tiga bulan belum ada (kegiatan) apa-apa," ujar Dwi di Gedung Kementerian ESDM, Selasa sore (12/11).

Masih menurut Dwi, berkaca dari kondisi yang ada, pihaknya berharap Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) dapat dirampungkan sesegera mungkin. Hal ini demi mendorong kegiatan investasi sejak awal tahun depan.

Pembukaan akses data minyak dan gas bumi (migas) melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pengelolaan dan pemanfaatan Data Migas diklaim mulai memperlihatkan hasil untuk menarik minat calon investor.

Baca Juga: Pemerintah telah tunjuk firma hukum untuk gugat Uni Eropa di WTO

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin mengungkapkan, setidaknya ada 25 calon investor asing yang tertarik melihat data migas sejak pemerintah menerbitkan beleid tersebut pada Agustus 2019.

"Sudah banyak investor yang datang ke Indonesia. Kira-kira sekitar 25 investor yang tertarik datang ke SKK untuk melihat data," kata Jaffe dalam paparan kinerja hulu migas di Kantor SKK Migas, Kamis (24/10) lalu. 

Meski target investasi untuk tahun ini masih sulit tercapai, namun Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin Arizon memproyeksikan bahwa investasi migas nasional akan terus meningkat.

Baca Juga: Harga pangan berpotensi meroket di akhir tahun, begini persiapan pemerintah

Sebab, hingga tahun 2027 direncanakan akan ada 42 proyek migas yang dapat bergulir dengan total investasi US$ 43,3 miliar, serta total produksi 1,1 juta boepd yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu bopd dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli