JAKARTA. Penurunan harga minyak hingga US$ 40 per barel membuat perusahaan minyak dan gas bumi (migas) ogah-ogahan mendongkrak produksi. Walhasil target produksi minyak di bujet negara 2015 sebesar 825.000 barel per hari (bph) gagal tercapai. Dalam hitungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) rata-rata produksi minyak hanya bisa mencapai 812.000 bph sepanjang tahun ini. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, Rabu (26/8), bilang, penurunan harga minyak mentah dunia memang mempengaruhi bisnis kontraktor migas, Alhasil SKK Migas meminta untuk merevisi keuangan dan program kerja KKKS di tahun ini. "Sekarang revisinya sudah selesai. Kalau dibilang ada proyek yang ditunda, saya katakan tidak. Tetapi disebut ada revisi, iya," katanya diplomatis.
SKK Migas: Produksi minyak cuma 812.000 Bph
JAKARTA. Penurunan harga minyak hingga US$ 40 per barel membuat perusahaan minyak dan gas bumi (migas) ogah-ogahan mendongkrak produksi. Walhasil target produksi minyak di bujet negara 2015 sebesar 825.000 barel per hari (bph) gagal tercapai. Dalam hitungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) rata-rata produksi minyak hanya bisa mencapai 812.000 bph sepanjang tahun ini. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, Rabu (26/8), bilang, penurunan harga minyak mentah dunia memang mempengaruhi bisnis kontraktor migas, Alhasil SKK Migas meminta untuk merevisi keuangan dan program kerja KKKS di tahun ini. "Sekarang revisinya sudah selesai. Kalau dibilang ada proyek yang ditunda, saya katakan tidak. Tetapi disebut ada revisi, iya," katanya diplomatis.