SKK Migas Proyeksikan Investasi Hulu Capai US$ 5,6 Miliar di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SKK Migas memproyeksikan raihan investasi hulu minyak dan gas bumi pada semester I-2024 mencapai US$ 5,6 miliar. 

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, mengatakan, pihaknya terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk merealisasikan target investasi tahun ini yang dipatok sebesar US$ 16,1 miliar. 

"Target investasi tahun ini ditopang dengan peningkatan target pada jumlah kegiatan well service, workover dan sumur pengembangan maupun sumur eksplorasi," jelas Hudi kepada Kontan, Selasa (9/7). 


Baca Juga: SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Migas di Riau Tembus Rp 69 Triliun Tahun Ini

Hudi mengatakan, banyak kehiatan hulu migas baru akan dilaksanakan pada semester II 2024. Faktor ini mempengaruhi raihan investasi pada enam bulan pertama tahun ini.

Adapun, komponen terbesar dari realisasi investasi KKKS sampai dengan Semester I 2024 adalah kegiatan produksi seperti pembiayaan produksi minyak dan gas bumi antara lain well service, work over dan untuk kegiatan operasi maintenance di lapangan migas.

Kontan mencatat, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengatakan, sumber daya gas di Indonesia melimpah sehingga pemerintah melalui SKK Migas bersama KKKS mencanangkan target gas 12,9 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Ia menjelaskan, investasi di sektor migas sudah menunjukkan tren yang meningkat sejalan dengan dukungan dari pemerintah yang telah memberikan berbagai dukungan insentif baik untuk fiskal maupun nonfiskal.

Baca Juga: Kerek Produksi, Kementerian ESDM Minta KKKS Migas Segera Garap WK Potensial Idle

Jika melihat data investasi di hulu migas pada 2023, kata Kurnia, di tengah investasi energi fosil yang mulai ada kecenderungan beralih kepada energi terbarukan, namun investasi sektor hulu migas di Indonesia tahun 2023 mencatatkan angka US$ 13,7 miliar meningkat 13% dari 2022.

"Dan pada tahun ini, kami sama-sama mencanangkan target US$ 15 sampai US$ 16 miliar," kata Kurnia. 

Selanjutnya: Ekonom Buka Suara Terkait Rencana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Menarik Dibaca: IHSG Makin Menunjukkan Keperkasaannya di Akhir Perdagangan Bursa 10 Juli 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli