KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan harga gas dari lapangan-lapangan gas di Indonesia tidak akan dijual rendah. Hal tersebut ditegaskan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, terkait harga gas Blok Masela yang hanya ditawar seharga US$ 3 per mmbtu oleh pembeli domestik. Amien bilang, SKK Migas lebih baik mencari pembeli gas sendiri dibandingkan menjual gas ke pembeli domestik dengan harga US$ 3 per mmbtu. "Beberapa yang berminat, menawar harga gasnya US$ 3 permmbtu. Bagi hulu migas kalau tawar US$ 3 akan cari pembeli sendiri," tegasnya. Pasalnya harga gas dari pembeli luar negeri lebih tinggi. Seperti pembeli China yang berminat membeli gas di Teluk Bintuni yang menawar harga gas US$ 5,2 per mmbtu. "Indicative price dari yang nawar di Teluk Bintuni itu US$ 5,2. Saya pergi ke China jauh-jauh ke sana, loh di sana harganya US$ 6,2," tegas Amien, Selasa (9/1).
SKK Migas siap cari sendiri pembeli gas Masela
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan harga gas dari lapangan-lapangan gas di Indonesia tidak akan dijual rendah. Hal tersebut ditegaskan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, terkait harga gas Blok Masela yang hanya ditawar seharga US$ 3 per mmbtu oleh pembeli domestik. Amien bilang, SKK Migas lebih baik mencari pembeli gas sendiri dibandingkan menjual gas ke pembeli domestik dengan harga US$ 3 per mmbtu. "Beberapa yang berminat, menawar harga gasnya US$ 3 permmbtu. Bagi hulu migas kalau tawar US$ 3 akan cari pembeli sendiri," tegasnya. Pasalnya harga gas dari pembeli luar negeri lebih tinggi. Seperti pembeli China yang berminat membeli gas di Teluk Bintuni yang menawar harga gas US$ 5,2 per mmbtu. "Indicative price dari yang nawar di Teluk Bintuni itu US$ 5,2. Saya pergi ke China jauh-jauh ke sana, loh di sana harganya US$ 6,2," tegas Amien, Selasa (9/1).