SKKL SMPCS Teribas Aktivitas Perikanan Tangkap, Begini Langkah Telkom (TLKM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengimbau pemangku kepentingan perikanan tangkap untuk mencermati Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) khususnya rute Merauke-Timika. 

Kabel laut sejauh 8.800 kilometer itu menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi untuk wilayah Papua. Pasalnya, sejak akhir 2017 SKKL itu sudah tujuh kali mengalami kerusakan.

Bahkan dalam dua tahun ke belakang, intensitas kerusakannya mengalami peningkatan yang diduga akibat aktivitas perikanan tangkap. Ini terjadi khususnya di wilayah Merauke. 


Deputy Executive General Manager Divisi Service Operation Telkom Johan Eko Prasetyo bilang SKKL SPMCS merupakan sistem telekomunikasi yang vital bagi masyarakat Papua Selatan.  

Dia bilang SKKL tersebut merupakan satu-satunya sehingga jika terjadi kerusakan dapat mengganggu kepentingan masyarakat, pelayanan pemerintah, hingga kegiatan usaha di Papua Selatan. 

"Traffic Merauke cukup tinggi mendekati 100 Gbps. Bukan hanya untuk voice tapi juga data, internet dan bisnis. Ketika terjadi gangguan, back up yang kami miliki menggunakan satelit paling bisa memenuhi 6%," jelas Johan, Senin (24/6). 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Lanjutkan Pembangunan Data Center di Batam untuk Layani Kebutuhan AI

Di sisi lain, Telkom memiliki rencana untuk menyiapkan penanda koridor SKKL yang sekaligus dapat difungsikan sebagai rumah ikan. Dengan gitu, kapal-kapal nelayan diharapkan tidak masuk ke zona inti kabel laut. 

"Namun solusi jangka panjang nya, Telkom akan membangun kabel lainnya sehingga tidak hanya bertumbuh pada SKKL yang tersedia saat ini," kata Johan. 

Merespon hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan surat edaran yang meminta para pelaku usaha perikanan tangkap yang untuk memperhatikan rute kabel laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari