Skor Technologies Raih Pendanaan Pre-Series A Senilai US$6,2 Juta



MOMSMONEY.ID - Skor Technologies, perusahaan yang mengelola Skorlife dan kartu kredit Skorcard, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$6,2 juta dalam putaran pendanaan Pre-A terbaru. Putaran ini dipimpin oleh Argor Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang fokus di Asia Tenggara. Investor terdahulu, seperti QED Investors dan Saison Capital, serta investor baru Digital Currency Group, turut berpartisipasi. Dengan pendanaan ini, total dana yang berhasil dikumpulkan Skor Technologies lebih dari US$12 juta.

Pada Mei 2023, Skor berhasil menutup putaran pendanaan seed sebesar US$4 juta, yang dipimpin oleh Hummingbird Ventures, dengan partisipasi dari Bolt by QED, serta investor terdahulu seperti AC Ventures dan Saison Capital. Saat itu, perusahaan fintech ini fokus pada produk edukasi kreditnya, Skorlife. Namun, pada Maret 2024, SkorLife meluncurkan kartu kredit "digital-first" bernama Skorcard, hasil kerja sama dengan Bank Mayapada International. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan ini telah fokus untuk menyiapkan operasi kartu dan menguji permintaan serta adopsi kartu di kalangan pengguna.

Peluang pasar kartu kredit di Indonesia sangat besar dengan potensi yang luar biasa. Penetrasi kartu kredit masih di bawah 3%, yang tergolong sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand yang mencapai 8% dan Malaysia yang mencapai 20%. Selain itu, survei nasional oleh OJK pada 2022 menunjukkan bahwa literasi keuangan di Indonesia masih kurang dari 50%, dan banyak yang tidak tahu tentang skor kredit mereka atau bagaimana cara meningkatkannya. 


Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Seks

Kurangnya pemahaman ini, ditambah dengan tingginya tingkat penolakan kredit, membuat konsumen merasa bingung dan frustrasi. Meskipun ada potensi pasar yang besar, Skor harus mengatasi berbagai hambatan, termasuk menghadapi regulasi, membangun kerangka risiko yang kuat, dan bersaing dengan produk dari bank serta pemain fintech lainnya untuk menawarkan produk dan layanan mereka.

Ongki Kurniawan, Co-Founder dan CEO Skor, mengatakan dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1), dari eWallet, BNPL, hingga QRIS, para pemain fintech dan regulator telah memainkan peran besar dalam inovasi - mendigitalisasi pembayaran dan memberikan lebih banyak akses kredit kepada masyarakat. "Kedua hal ini sangat penting dalam membangun dasar bagi konsumen untuk menjadikan kredit sebagai produk 'gaya hidup," kata Ongki.

Selain itu, Ongki percaya pasar Indonesia kekurangan pasokan produk kredit, dan ini adalah waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang, dimulai dengan kartu kredit digital-first. Ongki melihat peluang untuk membangun basis pelanggan 2 juta kartu. 

Skorcard dan Bank Mayapada International membentuk kemitraan yang saling menguntungkan, di mana bank tersebut mulai membuka platform BaaS untuk menciptakan peluang pertumbuhan baru, dan proposisi nilai Skorcard sangat sesuai dengan hal ini. Vincent Suteja, Consumer Business Head, Bank Mayapada International, mengatakan kemitraan seperti Skorcard sangat penting untuk mengembangkan bisnis perbankan konsumer di Bank Mayapada dan kemitraan ini bisa memanfaatkan kekuatan bersama dengan kekuatan mereka. 

Baca Juga: OJK Beri Sanksi kepada 14 Multifinance dan 27 Fintech Lending pada Desember 2024

"Program percontohan yang kami jalankan bersama Skorcard membuktikan bahwa kami dapat menjalankan kemitraan yang saling menguntungkan ini, dan sekarang kami berencana untuk memperluas kemitraan ini hingga 2025," kata Vincent. 

Di pasar yang tidak ada pemenang mutlaknya, proposisi kartu kredit Skorcard dibangun berdasarkan perbedaan "pengalaman". Sebagai kartu kredit digital-first, Skorcard merupakan salah satu dari sedikit startup yang fokus untuk membangun produk kredit monoline, dengan aplikasi mobile yang dirancang khusus dan memanfaatkan "gamifikasi" sebagai pembeda utama dalam cara mereka berinteraksi dengan pengguna.

Startup ini juga mengklaim menggunakan data dengan cara yang unik untuk membantu dan melibatkan pengguna. Pada tahun pertama operasinya, Skorcard berhasil melampaui volume belanja tahunan sebesar US$10 juta. Sementara itu, platform edukasi kredit Skorlife juga telah melampaui 2 juta unduhan.

Sid Pisharody, Partner di Argor Capital, mengatakan  ia melihat potensi pertumbuhan yang besar di pasar kredit konsumer Indonesia dan sangat bersemangat untuk mendukung Skor dengan penawaran produk yang unik dan tim manajemen yang sangat berpengalaman.

Tim kepemimpinan Skor terdiri dari individu-individu dengan keterampilan yang saling melengkapi; bersama-sama, tim ini memiliki kombinasi keahlian mendalam di bidangnya, pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang dihadapi pasar kredit konsumer Indonesia, serta jaringan hubungan yang kuat di ekosistem layanan keuangan. 

"Kami mendukung Skor untuk memberdayakan jutaan orang Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan finansial mereka sekaligus meningkatkan akses mereka ke kredit," kata Sid. 

Sandeep, Partner dan Head of Asia di QED, mengatakan ia berkomitmen untuk mendukung Ongki, Karan, dan Kush dalam merevolusi lanskap keuangan Indonesia melalui kartu kredit digital-first mereka yang inovatif dan platform edukasi kredit. Kemajuan luar biasa mereka dalam menarik pelanggan, mengatasi kerangka regulasi, dan membangun kemitraan strategis menunjukkan kekuatan visi mereka. 

 

Selanjutnya: Yakin Insurtech Tumbuh Positif, Simak Strategi Asuransi Digital Bersama (YOII)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita
TAG: