Sky Energy akan bangun pabrik panel surya 100 MW



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk akan membangun pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi panel surya (solar panel) dan sel surya (solar cell).

Hal ini sebagaimana diungkapkan General Manager Finance and Accounting Sky Energy Christoper Liawan, Selasa (20/2). Crishtoper bilang, pabrik ini akan mulai dibangun pada pertengahan tahun, yakni kisaran bulan Mei-Juni 2018.

Berlokasi di sentul, pabrik tersebut akan dibangung di atas kurang lebih 5 hektar lahan di Sentul, Jawa Barat. Christoper bilang, pabrik baru ini nantinya berkapasitas 100 MW panel surya per tahun dan 100 MW sel surya per tahun.

Adapun saat ini, Sky Energy telah memiliki kapasitas produksi sebesar 100 MW panel sury aper tahun dan 50 MW sel surya per tahun. Jika sesuai target, pabrik baru nantinya akan rampung di akhir tahun 2018. Dus, mulai tahun 2019 Sky Energy bisa melakukan produksi dengan kapasitas pabrik baru yakni 200 MW panel surya dan 150 sel surya per tahun.

Untuk ekspansi ini, Sky Energy menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 228 miliar. Rinciannya, Rp 110 miliar akan digunakan untuk pembelian lahan (land), Rp 37 miliar akan digunakan untuk bangunan pabrik (building), dan Rp 81 miliar akan digunakan untuk mesin.

Menurut Christoper, dana capex dialokasikan dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dan fasilitas perbankan. “Porsi bank sekitar 60%,” ujar Christoper.

Sebagai informasi, Sky Energi akan menggelar IPO dan ditargetkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2018 mendatang. Dalam aksi tersebut, Sky Energy diestimasikan meraup dana segar sebesar Rp 76,2 miliar-Rp 91,5 miliar. Keseluruhan dana tersebut akna digunakan untuk belanja modal perusahaan.

Presiden Direktur Sky Energy Jackson Tandiono bilang, perusahaan memang sedang berkembang sehingga butuh capex. “Tahun lalu porsi ekspor naik 24% year on year (yoy), dengan begitu capex didahulukan,” ujar Jackson di Jakarta.

Dengan ekspansi yang dilakukan, estimasinya Sky Energy akan meraup penjualan sebesar Rp 539 miliar di tahun 2018. Adapun di tahun 2019, Sky Energy menargetkan penjualan sebesar Rp 627 miliar.

Adapun di 2017 lalu, Sky Energy membukukan pendapatan sebesar Rp 419,89 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp 24,853 miliar. Porsi ekspor perusahaan adalah sebesar 36% dari total pendapatan. Di dalam negeri, penjualan Sky Energy paling banyak dikontribusi oleh proyek pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat