Sky Energy Indonesia (JSKY) Fokus pada Segmen Pasar B2B pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) bakal memfokuskan penjualan pada segmen pasar business-to-business (B2B) tahun ini. Direktur Utama JSKY, Jung Fan mengatakan, kelebihan perusahaan, yakni adanya tenaga ahli bidang rekayasa pemanfaatan listrik tenaga surya dan fleksibilitas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik bakal menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam merealisasikan target penjualan 2023.

“Agenda kami di Tahun 2023 ini akan fokus pada B2B  khususnya market medium - large foreign Industries  yang berorientasi pada penggunaan energi ramah lingkungan dan juga  carbon trading  dan insentif (dari penggunaan energi terbarukan),” tutur Jung Fan kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1).

Sedikit informasi, di pasar domestik, JSKY memiliki fokus pada segmen pasar custom dan juga perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Porsi penjualan domestik tersebut berkisar 50-% dari total penjualan.


Di tahun 2021 misalnya, JSKY meraup Rp 80,72 miliar dari penjualan domestik. Jumlah tersebut setara 54,43% dari total penjualan konsolidasi JSKY di tahun 2021 yang berjumlah Rp 148,29 miliar. Sebanyak Rp 67,5 miliar atau sekitar 45% sisanya menyasar penjualan ekspor. Target pasar ekspor JSKY didominasi Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Incar Pertumbuhan Penjualan Dobel Digit pada 2023

Meski masih menaruh fokus pada segmen pasar B2B berskala medium-besar, JSKY tidak memungkiri bahwa segmen pasar ritel dan perumahan memiliki potensi terus bertumbuh dalam jangka panjang seturut adanya program pemerintah dan juga gerakan global untuk mengurangi deforestasi.

Di sisi lain, segmen pasar perusahaan skala kecil, menurut Jung Fan, masih memerlukan waktu lebih lama untuk berkembang.

“Perusahaan-perusahaan segmen ini customer mereka kebanyakan local customer, sehingga belum bisa terlibat atau memanfaatkan isu carbon trading untuk mendapatkan insentif penggunaan energi terbarukan pada industrinya,” terang Jung Fan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi